home

Monday, April 12, 2010

Sebuah Catatan Kecil Untuk (yang ku sebut) Sahabat


Kota Dingin,

Purnama Ke Empat.

Untuk Sahabat (yang aku tidak punya sebutan lain untuk kalian selain itu),

Sahabat. Iya. Aku hanya punya satu kata itu untuk menggambarkan siapa kalian dalam hidupku.

Aku tidak tau awalnya, pertemuan kita dari hanya senda gurau dan tawa canda kecil dapat membawa kalian sangat menyempurnakan hidupku.

Kisah kisah remaja yang sempurna bersama kalian yang sangat tidak mungkin aku tepiskan begitu saja.

Kalian separuh hidupku. Dimana tanpanya, aku akan sangat lumpuh.

Kalian separuh jiwaku. Dimana tanpanya, seperti kesulitan bernafas.

Berlebihan ? mungkin iya bagimu. Tapi bagiku tidak.

Kalian benar benar adalah bagian tak terpisahkan dari hidupku.

Aku tau, kita akan punya hidup masing masing, dimana dalam sepersekian detik hidup itu, aku tidak terpikirkan dalam pemikiran kalian. Atau bahkan mungkin, ada kalanya satu kali 24 jam itu, aku bahkan tidak masuk dalam hitungan putaran otak kalian.

Iya, sahabat. Aku sangat tau.

Kita akan punya kehidupan kita masing masing, yang bahkan aku atau kalian tidak bisa masuk ke dalamnya.

Bukan kalian tidak mengizinkan, atau aku tidak berkenan, tapi memang tidak memungkinkan saja untuk aku atau kalian masuki kehidupan itu. Mungkin kali ini baru aku bisa menyalahkan situasi.

Kalian akan punya kekasih, yang akan menjadi hidup kalian, bukan separuh hidup lagi.

Kalian akan punya banyak tugas kuliah dari dosen yang amat menyebalkan, yang akan menyita sedikit demi sedikit waktu kalian bersamaku.

Kalian akan punya teman dan kawan baru di dunia dimana aku tidak ada disana.

Kalian akan punya kehidupan baru yang lain, yang aku tidak ikut serta berperan didalamnya.

Iya, sahabat. Aku tau. Karena aku pun disini sama. Aku punya semua hal baru yang kalian punya juga.

Sekarang, saat hujan dan mati listrik, aku tidak perlu lagi mengganggu kalian dengan teriakanku, karena ada kekasihku yang akan selalu mendampingiku.

Sekarang aku tidak akan lagi membebanimu dengan semua cerita panjang lebar dan keluh kesah ku, karena ada telinga lain yang siap mendengarku tanpa cacat, kekasihku.

Sekarang, aku tidak akan lagi ber”tidak jelas” mengirim pesan tidak penting mencari kesibukan karena aku sudah cukup dipusingkan dengan tugas kuliah dan ujian atau kuis setiap minggu.

Sesekali, mungkin aku akan mengingat kalian. Mengingat kebersamaan kita yang sempurna, dahulu.

Kita tidak berpisah sedemikian jauh. Karena kita masih sering bersua via media apapun (sekarang zaman canggih karena blackberry dan apple bukan lagi sekedar buah)

Tapi tetap saja, berbeda. Ini bukan kita yang dulu.

Tidak. Aku tidak meminta untuk mengembalikan semua kesempurnaan milik kita dulu.

Aku cukup bahagia, dengan memiliki kalian dan kekasih dan tugas kuliah ini. Hidupku masih terasa nyaman.

Aku hanya membayangkan. Beberapa tahun kedepan, apakah akan tetap sama, atau akan lebih banyak berubah?

Dan jika berubah, akan berubah ke arah mana?

Baru kekasih saja, sudah menjadi hidup, apalagi ketika ia menjadi suami?

Baru tugas kuliah saja sudah menyita pikiran waktu dan tenaga, apalagi pekerjaan kantor ditambah pekerjaan ibu rumah tangga?

Nanti, di dunia dimana kita sudah mapan dan punya hidup yang lebih baru, masih adakah celah di sepersekian detik waktu mu untuk memikirkanku, sahabat?

Nanti, di dunia dimana suamimu lebih sering merepotkanmu dengan keluhan kantornya, masih adakah kesempatan ku bercerita mengenai hidupku, sahabat?

Aku tidak meminta semua akan kembali seperti kita masih remaja. Tidak. Tentu aku tau itu akan sulit.

Hanya aku ingin kalian tau.

Sahabat bukan hanya sekedar kata untuk menyempurnakan kehidupan atau melengkapi kisah hidup. Bukan pula hanya untuk ajang pembuktian ke eksis an diri untuk men tag foto foto nya di facebook dan atau twitter dan plurk.

Lebih dari itu. Sahabat tidak hanya datang untuk melengkapi kisah hidup, tapi untuk memastikan bahwa tanpanya, kita akan lumpuh.

Dan untuk kalian,

Kalian tetap bagian yang tak terpisahkan dari kelengkapan hidup, dimana tanpanya, aku akan lumpuh.

Tolong ingat, bahwa aku selalu menyelipkan nama nama kalian di setiap sembahyang pagi siang sore atau petang. Meski hanya sepersekian detik dari begitu banyak doa yang kuminta untuk kebahagiaan hidupku sendiri bersama kekasihku (atau suamiku).

Tolong ingat, aku pernah sangat menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kalian. Dimana aku selalu mengeluh dan membutuhkan senyum kalian.

Tolong ingat, bahwa tidak ada orang lain yang dapat ku percaya kecuali kalian saat kekasihku (atau suamiku) sedang sangat menyebalkan dan tidak bisa diajak diskusi.

Tolong ingat, bahwa selain kehidupan aku, keluarga kecilku (ayah ibu kakak adik) dan keluarga baru ku (bersama suamiku), kalian adalah poin berikutnya yang akan selalu terpatri dalam hati ini.

Tolong ingat, kita pernah sangat bahagia dengan hanya tertawa didepan tukang pop ice tanpa harus berjibaku dengan kekhawatiran akan menjadi apa dimasa depan.

Tolong ingat, bahwa hanya pada kalian aku bisa menangis tersedu tak henti ditengah hujan dilarut malam karena seorang yang kucinta pergi dari hidupkku (dan hanya pada kalian aku bisa seperti itu).

Tolong ingat, bahwa aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus takut berkulit gelap dan atau tidak pintar dalam menggunakan handphone blackberry, atau bahkan tidak tau hanamasa itu tempat apa, hanya bersama kalian aku merasa baik baik saja.

Tolong ingat, bahwa dimanapun dan bagaimanapun kehidupan akan mengubah kita kelak, kalian tetap sahabat yang tidak pernah ku sesali keberadaannya.

Karena selain sahabat, aku tidak punya kata lain yang pantas untuk menggambarkan sebesar apa kalian berada dalam hidupku.

Semoga kalian memahaminya, sahabat. :)

Jika aku sangat ingin bertemu kembali di surga dengan kekasih hidupku (suamiku kelak), doa untukmu sama, aku ingin bertemu kalian lagi di surga. Amin.

Salam hangat,

Aku Yang Selalu Membutuhkan Kalian

p.s : Semoga Tuhan mengizinkan, untuk doa yang terakhir

Tulisan Sederhana Untuk Ayah

Ayah. Aku benar benar tersenyum ketika menulis ini.

Aku tidak tau, sudah berapa lama aku kehilangan akal pikiran sehat ku belakangan, karena aku semakin sibuk dengan tugas tugas kuliah yang melanda, juga beberapa chapter kehidupan baru di dunia yang baru saja ku geluti, atas bantuanmu.

Tapi aku tau, setiap aku pulang di penghujung senja, kau selalu menungguku dengan wajah khawatirmu yang kau sembunyikan dibalik kalimat “memang jalanan macet sekali? Kenapa baru pulang sepetang ini?”

Aku tau, kau selalu mengingatkan ibu untuk mengirimi aku pesan pulang jam berapa hari ini, karena jika pulang larut malam, aku akan dimasakkan air panas untuk mandi.

Aku tau, saat aku mengeluh bahwa aku banyak sekali tugas organisasi yang memaksaku pulang larut dan bahkan hari libur pun tidak bisa tinggal dirumah, kau selalu merasa ingin menarikku dari kehidupan baru itu namun tersembunyi dibalik tatapan tegas sambil minum teh hangat lalu berkata “ya harus tetap semangat dong, jangan loyo begitu, nanti kan disana juga have fun”

Ayah. Entah sudah berapa lama aku tidak melewati taman tempat dimana kau mengajari aku sepeda roda dua. Entah sudah berapa lama, aku tidak membuatkan teh manis hangat sepulang kau kerja atau sebelum kau berangkat, karena aku pergi lebih dulu darimu, dan pulang lebih larut darimu. Entah sudah berapa lama, aku tidak bercerita mengenai kehidupan yang sedang kujalani atau bercerita mengenai kabar hariku, kawanku, dan seluruh bagian hidupku.

Tapi dari semua hal yang ingin kumintai maaf, tolong dengar bahwa aku akan selalu sangat merindukan mu, Ayah.

Ayah, tolong restui aku bersama kekasihku.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendamping hidupku ini cukup baik untukku. Karena selemah apapun dirimu, kau selalu berusaha menjadi baik dan kuat dihadapanku.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendamping hidupku ini dapat bersiul girang sambil mencuci motor menemani aku yang menyiram tanaman saat minggu pagi. Karena kau bisa bersiul lagu lagu kesukaanku yang membuatku tawaku mengembang ditengah dinginnya pagi.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendampingku ini selalu dapat aku andalkan saat mati listrik dan hujan besar. Karena kau yang pasti akan selalu menjemputku ke tengah kota saat hujan lebat dan sudah larut, aku belum sampai rumah.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendampingku ini benar benar mengantarku sampai depan gerbang kampus atau kantor dan tidak menurunkanku dijalan. Karena saat kau mengantarku, kau benar benar selalu memastikan aku sudah masuk melewati gerbang kampus.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendamingku ini benar benar bisa membuatku selalu tersenyum setiap saat bahkan saat aku mengeluh ada banyak tugas dan kegiatan intra kampus. Karena jika aku mengeluh padamu, kau selalu menyembunyikan rasa ibamu padaku dengan senyuman tulus mu yang tidak pernah dapat kubeli harganya.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendampingku ini cukup bijaksana untuk selalu mengingatkan anakmu belajar dan tidak tidur larut. Karena setiap aku lalai sedikit saja, kau selalu menyuruhku belajar, dan saat sudah lampau larut, kau selalu memastikan aku untuk lekas tidur.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendamping hidupku ini berhati hati menyetir mobil, dengan kecepatan pelan dan tidak kasar mengendarai kendaraan. Karena kau selalu membawaku berkendara dengan kecepatan tidak lebih dari 55 km/jam dan sangat berhati hati melewati lubang lubang jalan.

Aku tau kau khawatir, apakah calon pendamping hidupku ini akan benar benar menjagaku dari binatang binatang rumah yang dapat membuatku teriak dikamar mandi. Karena saat aku ketakutan akan cicak atau kelabang, kau dengan sigap selalu mengusir binatang aneh itu jauh dariku.

Aku tau kau selalu khawatir, apakah calon pendamping hidupku ini benar benar orang yang tidak akan meninggalkan aku bahkan saat aku membanting pintu dihadapan mukanya karena kepalang kesal. Karena saat kau bertengkar kecil atau besar denganku, kau tidak akan pernah meninggalkan aku, melainkan selalu sabar menunggu aku kembali muncul dihadapanmu sambil terus (selalu) memaafkanku. Meski tanpa kalimat, namun pelukmu itu mengisyaratkan bahwa kau tidak pernah akan meninggalkanku.

Aku tau, ayah. Kau sangat khawatir, apa setelah aku memiliki kehidupan lain dimana aku membentuk keluarga kecil yang baru, apakah aku masih akan mengingatmu dalam setiap sembahyang ku. Karena selama apapun aku telah tidak bersenda gurau dengan ayah, selama apapun aku tidak bersua denganmu, kau selalu menyelipkan banyak namaku, dalam doa doa pagi siang malam dan petang mu.

Aku tau kau selalu khawatir akan keamanan dan kenyamanan ku.

Karena sejauh ini, satu satu nya pemuda yang dapat membuatku nyaman, dan sangat aman di saat apapun dan bagaimanapun, pemuda yang dapat ku andalkan disaat hujan lebat larut malam, hanya kau, ayah.

Ayah.

Sesungguhnya, tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan ayah.

Tidak akan bisa ada yang begitu sempurna mengganti ayah dalam hidupku. Sekalipun kehidupan baru itu telah akuk bangun.

Karena ayah, tetaplah ayah yang sangat aku perlukan kehadirannya saat wisuda sarjana ku.

Karena ayah, tetaplah orang yang akan membuat senyumku sempurna saat aku berjalan menuju pelaminan.

Karena ayah, tetaplah satu satu nya pemuda pertama yang akan terus menjagaku bahkan meski hanya lewat doa doa kecil saat usiamu tidak lagi muda.

Karena ayah, tetaplah pemuda pertama yang terpatri dalam di hatiku yang keberadaannya tidak dapat tergantikan oleh siapapun.

Karena calon pendamping hidupku nanti, akan menempati ruang baru lain dalam hatiku.

Ayah, tidak perlu khawatir. Karena calon pendamping hidupku nanti, pastilah mesti seperti ayah yang selalu menjagaku.

Dan ayah,

Jika nanti aku telah membangun keluarga kecil yang baru,

Tolong jangan mengira aku akan melupakan semua hal hal kecil yang pernah kita lakukan bersama.

Aku akan menjadi ibu, aku akan menjadi istri,

Aku akan sibuk mengurusi ini dan itu.

Tapi aku berikrar bahwa aku akan terus menyelipkan nama ayah dalam doa doa siang malam pagi dan petang ku.


Dan ayah, dunia akan seperti apa atau bagaimana pun kelak,

Aku akan tetap menjadi gadis kecil ayah yang selalu membutuhkan pundak lenganmu, memerlukan senyum dan kecemasanmu, dan merindukan rangkulan hangat dan ciuman kening sebelum tidur.


Salam,

Gadis Kecil Ayah (yang sedang menapaki beberapa periode kehidupan)

Thursday, April 1, 2010

IMPROPER

sebenarnya,

ini mungkin sudah terlambat untuk berpikir demikian, karena bagaimanapun, sudah aku iyakan tawarannya.
menjadi pendampingnya.

tapi sungguh,
saat ini sedang sangat merasa improper
tidak layak. improper.
satu kata yang cukup menggambarkan kondisiku saat ini.

bukan aku tidak suka melihat semangat mu yang begitu besar.
semangat dan mimpimu yang tinggi.
aku sangat suka. dan aku sangat mendukung.

tapi aku jadi berpikir, apa yang bisa aku lakukan ?
apa hanya dengan "semangat!"

apa hanya dengan senyum simpul yang kumiliki?
apa hanya dengan ribuan pesan singkat berisi kalimat kalimat bijak?
tentu tidak cukup dengan itu kan?
tentu tidak dengan puluhan pesan ku yang rasanya tidak begitu berguna.
apa guna aku berada disampingmu.
aku hanya egois saja kan untuk berada disampingmu dan tidak dapat melakukan apapun?

aku sangat takut, ka.
sungguh aku sangat takut.

apa yang dapat aku lakukan untukmu.
apa?

aku takut, ka.
dan semakin takut untuk kupikirkan, semakin takut untuk direnungkan.
improper.

iya. aku seorang yang improper.

apa gunaku berada disamping mu, kak?

Thursday, March 25, 2010

Pemuda di Purnama Kesepuluh

Baiklah. Seperti manusia kebanyakan. Aku tidak pandai merangkai kata atau kalimat, dan aku bingung harus memulainya darimana.

Ini terjadi di awal purnama kesepuluh dari satu putaran bumi pada matahari.

He came. He really came, indeed.

Seperti pernah mengenalnya? Tidak.

Seperti Tuhan menakdirkan ia untukku? Tentu saja tidak.

Aku menganggapnya sebagai sesama manusia yang butuh komunikasi antar manusia seperti yang lainnya.

Tidak ada yang spesial di awal purnama kesepuluh itu. Tidak ada sama sekali.

Hingga suatu waktu aku tersadar. Selama tiga kali perputaran bumi pada matahari, hati ini ternyata tidak ada yang mengisi.

Entah memang tidak terisi, atau terbiarkan kosong. Namun ternyata aku salah.

Sesungguhnya hati ini terisi. Terisi oleh manusia yang datang dengan selamat pagi nya di purnama kesepuluh.

Tidak ada yang aneh, dengan hal ini. Wajarnya, aku jatuh cinta.

Mengutip ungkapan Fahd Jibran

“seperti hujan

Aku jatuh cinta

Perlahan lahan

Seperti badai

Aku ingin mencintaimu

Sampai mati”

Rasanya sungguh sangat benar.

Dia pernah datang. Dan dia pernah pergi. Dan kini dia kembali.

Bodoh atau dungu kah aku, untuk menerimanya kembali dalam hidupku.

Hidup yang sudah ia tinggalkan. Hidup yang ia serpihkan keberadaannya.

Tidak merasa apapun untuk kata “sakit”, aku ternyata tidak sanggup untuk berkata tidak.

Betapa kau harus tau, aku tidak suka melihatnya meminta maaf.

Aku tidak suka melihat tangannya gemetaran menjelaskan alasannya untuk pergi.

Aku tidak suka memandang mata nya yang risau dengan kata “maaf” yang lirih.

Aku tidak suka mendengar suaranya rintih tertahan untuk kata “maaf”

“aku tidak terluka” ucapku padanya.

Iya. Aku tidak berbohong. Aku memang tidak terluka. Entah kenapa.

Mungkin Tuhan terlalu menyayangi aku hingga aku tidak ingat lagi rasa sakit karena terluka itu seperti apa.

Ini tentang aku. Dan dia. Sekarang.

Pemuda yang datang di purnama kesepuluh itu, kini benar benar menjadi hidupku. Bukan bagian hidup, tapi hidupku.

Berlebihan kah? Iya.

Tentu saja. Baru berapa purnama yang kuhabiskan dengannya?

Apa hal yang ia suka dan tidak suka? Apa aku tau? Tidak. Sama sekali tidak.

Aku hanya tau, aku sangat ingin ia baik baik saja.

Iya. Itu saja.

Aku selalu mendoakanmu. Itu bukan karena aku akan bahagia melihat mu bahagia. Tidak. Mendoakanmu mungkin hanya bentuk keegoisanku yang masih ingin mematri mu dalam hati ini. Setidaknya, saat kau pergi, hanya mendoakan keadaanmu pada Tuhan , yang bisa kulakukan.

Kini kau kembali, aku masih saja mendoakanmu. Mendoakan kebahagiaanmu, mendoakan serpihan mimpi mimpi mu, medoakan keadaanmu. Kenapa?

Aku belum menemukan jawaban pasti.

Mungkin, karena itu kebiasaanku saat kau pergi selama 37 hari minus 2 hari.

Mungkin juga karena ketidak-tulusanku yang ingin Tuhan menakdirkan kau hanya untukku.

Mungkin. Iya mungkin saja.

Tapi lama aku merenung, mendoakanmu. Kenapa?

Karena ternyata itu bentuk keegoisanku.

Aku tidak bisa tenang tanpa menyelipkan namamu dalam doa doa ku. Aku sungguh egois aku tau.

Aku ingin hatiku tenang, maka aku mendoakanmu.

Baiklah.

Maafkan aku yang begitu egois, tuan.

Tapi setidaknya, aku tidak mendoakan kebersamaan kita untuk selamanya, tenang saja.

Justru aku berdoa, jika ada perempuan lain yang lebih menyukai mu daripada aku, ada perempuan lain yang akan sangat bisa membuatmu bahagia di kehidupan ini, dengan ia saja kau hidup berdampingan.

Ku katakan sekali lagi, mendoakanmu hanyalah keegoisanku, agar aku tenang.

Bukan, bukan mencintaimu.

Aku hanya tidak ingin melihat kau tidak baik baik saja, tuan.

Meski kadang aku berdoa semoga yang terbaik adalah selalu beriringan,

Tapi aku sering berdoa, agar kau hidup berdampingan di dunia ini dengan orang yang paling dapat membuatmu bahagia.

Jika ada sebuah kehidupan lagi yang Tuhan takdirkan ada aku dan kau disana. Dan sebelumnya aku akan meminta pada Tuhan begitu. Dan saat bertemu Tuhan, aku akan tambahkan doanya,

Semoga, orang yang paling dapat membuatmu bahagia, yang akan mengisi hari hari mu itu, adalah aku.

Iya. Suatu saat jika aku bertemu dengan Tuhan.

p.s : aku akan merengek pada Tuhan untuk memintanya, pasti Tuhan akan iba padaku. Tolong jangan ikut campur urusanku dengan Tuhan ya, jika kau punya doa lain pada Tuhan, silakan saja, tapi tidak perlu memberitahu aku. Mengantisipasi doamu yang sangat bertolak belakang denganku, aku takut akan menangis. :)

Thursday, March 11, 2010

saat kau kembali

nowplaying - marcell - takkan terganti


meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan,
semua takkan mampu mengubahku,
hanyalah kau yang ada di relungku
hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
kau bukan hanya sekedar indah
kau tak akan terganti

hari ini, lagi, aku melihat profil mu.
melihat gambar mu disana.
melihat senyum mu -yang kurindukan-

kau bertanya (entah untuk siapa)
tapi jika berkaitan dengan aku.

aku berkata, aku akan selalu mendoakan.
jika kau bertanya, apa yang didalam doa itu kau,

aku mungkin tidak akan menjawabnya.
aku mungkin hanya akan berkata "memang untuk siapa lagi?"

memang semudah itu kah aku berganti hati?
apa semudah membalikkan telapak tangan?

dan sepanjang kelas ekonomi sumber daya alam tadi aku berpikir.
berpikir tentang kau.
saat kau kembali,

memang aku akan punya jawaban apa?
apa yang aku katakan, apa yang akan aku lakukan, apa yang mestinya aku rasakan.

apa kau sungguh telah menyakitiku?
kenapa?

kenapa kau menyakitiku kalau begitu?

memang, aku tersakiti?
tidak juga.
saat kau kembali.

apa yang akan terjadi?

Wednesday, March 10, 2010

suara yang bernada teratur

today, 10 march 2010.

nice date, isnt it?

dan aku masih tidak bisa tidak melihat profil facebook mu, masih tidak bisa tidak tergoda melihat apa recent activity mu.
:)

kapan ini akan usai ya.
berapa lama lagi.
hari ini. tepat 30 hari yang lalu. nanti malam, kamu akan telepon aku.
demi Tuhan... aku rindu sekali suaramu, aku rindu suaramu, aku rindu suaramu,

aku rindu tawa lepasmu, diseberang telepon.

aku ingat semuanya.

semestinya, aku tidak boleh begini. merusak hidupku saja.

perempuan bodoh. iya itu aku. itu aku.

maafkan aku, tapi Tuhan.
entah apa yang ingin ku katakan, aku hanya ingin dengar suaranya yang bernada teratur itu.

Friday, March 5, 2010

CAN'T I LOVE YOU

Even it is so painful, I can’t feel it
Even I’m waiting for you and you wouldn’t come
Even I think of you with shaking so badly, I can’t feel it

Since the day I put your heart in my mind
I can’t put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart, I won’t close my heart

I am who was living in a lonely world
You’re the only one who can make me smile

Can’t I love you? Can you come to me?
Just for once, can you hug me in you arms?
You’re the only one I love
Can’t you accept my heart?

The reason why I’m still breathing in this terrible loneliness
It’s all because of you

Can’t I love you? Can you come to me?
Once again, can you hug me in your arms?
You’re the only one I love
For the first time and last time

Even you’re alive, you can’t be held in my arms
Even you throw my heart away from your mind

Can’t I love you? Even if I’m just behind your back
Distantly, I just can look at you from afar
Even if I just can protect your shadow
Even like this, it’s alright.. even only I love you, it’s okay

Thursday, March 4, 2010

will he be back

ini untuk seseorang dengan cardigan coklat.


iya ini untuk dia.
entah kapan bisa dia baca, atau dia tau, memang dia perlu tau?

bukan aku melebihkan situasi, tapi situasi nya ternyata memang berlebihan.
aku bingung harus memulainya darimana.
aku telah kehabisan banyak kata untuknya.
aku telah kehabisan waktu untuk mengingatnya.
aku telah kehabisan rasa untuk merindukannya.

yang pasti, semua pesan singkatnya, yang berjumlah sekitar 782 itu tidak bisa aku hapus, tidak mungkin, atau tidak mau tepatnya.
tapi juga, aku tidak bisa melihatnya, aku tidak pernah membukanya.
nomor nya pun sudah aku hapus (meski aku sudah sangat ingat dalam otak)
aku tidak tau kenapa aku begitu pintar untuk mengingat nomor orang orang (doh!)

inbox ku tidak pernah bertambah.
tetap sekitar 816 saja. itu terbagi untuk pesan dari sahabat sahabat.
dan saat ada pesan baru, automatically i delete. haha.

mestinya aku hapus kah?

gak tau. had no idea.

sampai detik ini aku masih berharap dia akan kembali.
dan aku akan bilang, "you know how weak i was without you"

aku kira saat aku ketemu dia -dipertemukan tepatnya-
Tuhan takdirin aku sama dia.

sampai detik aku nulis ini, aku masih selalu membuka profil nya.
masih melihat recent activity nya.

aku masih sangat ingin tau kabarnya.

fika, aku bingung apa yang ingin aku bilang.

saat doa atau saat sesi curhat dgn siapapun.. aku maunya apa?

ini kan mestinya hanya seperti cabut gigi.
iyaa,
seperti cabut gigi saja.

akan terasa sakit sementara, dan ada yang hilang, terasa janggal, tapi kita toh tetap harus makan, haru melanjutkan hidup.

mestinya begitu.

mestinya.

fika,

fika,

dan aku hanya bisa manggil nama kamu tanpa tau yang mau aku bilang.

just need to see you badly, soul.

i guess i am fine, kok. ^^

oh ya, kemarin aku pulang kan, aku nemu banyak bgt plat motor dan mobil dgn inisial HP, HD, HB,

you know? that day i was betting with God, if i found his initial name, he'll be back.

fik,
will he be back ?

Thursday, February 18, 2010

Alur Cerita Yang Berjalan

Aku sudah tau alur cerita ini akan berjalan.

Setiap manusia hampir pernah mengalami hal semacam ini. Kedatangan dan kepergian. Hal yang lumrah saja mestinya. Ini akan menjadi tidak lumrah karena terus dipikirkan. Iya, tampaknya begitu.

Aku tau kemana plot ini terukir. Setelah kau datang, akan ada dua kemungkinan, kita menjadi satu atau kita akan terpisah.

Jika kita bersatu, tentu kelanjutannya pun akan sama seperti kebanyakan orang di dunia. Hidup bersama yang entah sampai kapan. Tapi pada akhirnya, toh tetap akan terpisah. Perbedaannya hanya pada waktu. Mungkin aku akan punya kesempatan hidup denganmu beberapa dekade. Lalu aku mati, kau mati, dan entah di kehidupan setelah ini kita bertemu lagi atau tidak, hanya Tuhan yang punya hak menentukan.

Jika kita berpisah, kelanjutannya pun sama dengan hampir setiap manusia di dunia yang pernah mengalami hidup.

Satu hari setelah kau pergi, akan sangat menyiksaku untuk terurainya air mata. Dan dalam satu minggu, akan terjadi penolakan dalam otak dan hati, bertanya pada Tuhan, kenapa Tuhan memutuskan hal ini. Padahal Tuhan hanya punya satu pernyataan “AKU MENGETAHUI APA YANG TIDAK KAMU KETAHUI”

Dan aku akan sangat menerima kalimat itu setelah beberapa waktu. Satu tahun mungkin aku akan mulai membenahi hati atau mungkin tetap menjaga hati. Satu bulan sebelumnya pun mungkin aku sudah akan move on dan mulai bersua dengan banyak kawan yang menghibur. Aku akan melupakanmu, Tuan.

Iya, aku akan melupakanmu, dan itu hal yang ku takutkan.

Melupakan betapa aku sangat menyukai caramu mengirim pesan.

Menyukai caramu tertawa lepas di seberang telepon.

Menyukai caramu makan dengan lahap.

Menyukai wangi yang menempel di jaketmu yang kau pakaikan padaku saat hari dingin.

Menyukai setiap percakapan yang kita selalu punya cara membuatnya mengasyikan.

Menyukai setiap detail perasaan aman dan hangat yang kudapat saat aku bersamamu.

Menyukai senyummu saat melihatku.

Aku takut aku akan melupakannya dengan mudah karena akan ada pelangi lain yang datang menghiasi. Entah dengan cara bagaimana, pelangi lain akan mampu memberi hiasan sempurna yang dapat menghancurkan semua hal indah yang pernah kau bangun.

Tentu saja hal itu bagus. Aku akan melupakanmu yang meninggalkanku dengan tanpa warna dan hanya menyisakan luka atau tangis.

Hhh. Aku tidak pernah tau perasaan apa yang melekat dihatiku untukmu.

Seharusnya mungkin dulu aku tidak pernah mengizinkanmu masuk,

seharusnya aku tidak pernah membalasi pesan pesan mu.

Seharusnya aku dulu tidak dengan mudah mengangkat panggilanmu untuk mendengar tawamu. Seharusnya dulu aku tidak pernah mengenalmu.

Tapi, Tuhan tidak pernah salah, meskipun untuk kali ini aku berharap Tuhan sedang membuat kesalahan. Aku sangat yakin ada sesuatu yang memerlukan kita untuk saling mengenal. Dan ada sesuatu juga yang memerlukan kita untuk kemudian tidak ditakdirkan bersama. Ya, Tuhan tidak pernah salah.

Tuan, aku tidak pernah menyesal untuk mengenalmu. Sungguh. Kini aku hanya sangat merindukanmu. Merindukan kita. Merindukan hal yang biasa kita lakukan. Iya, Tuan.

Dan aku semakin merindukanmu karena aku tau untuk kemudian dan keesokan hari juga keesokannya lagi, aku tidak bisa lagi mendapatkan kebiasaan itu.

Ini hanya masalah waktu. Akhirnya bersama atau terpisah, di akhir waktu dunia, aku akan terpisah denganmu kan?

Jadi, mungkin aku hanya akan membuatmu sebagai daftar nama manusia yang datang lalu pergi seperti yang lainnya.

Jika Tuhan berkehendak, mungkin kita akan bertemu lagi di surga. Itupun jika aku cukup layak untuk masuk surga. Aku sangat ingin kesana. Karena ku dengar, apapun yang kita mau, akan terwujud. Pintaku mungkin, aku hanya ingin ditakdirkan menjadi pendampingmu. Jika kau tak mau pun, mungkin aku akan minta untuk melihatmu dari balik pagar surga tempatmu saat nanti.

Iya, meskipun sampai sekarang aku tau Tuhan tidak pernah berbuat kesalahan. Aku masih sangat berharap Tuhan sedang berbuat salah. Ya. Pasti aku sedang sangat sesat. Baiklah, kita lihat saja, berapa lama hatiku akan terus menolak takdir ini. Setelah pelangi baru datang, mungkin akan memberikan alur tak terduga. Kita lihat saja.

Dan Tuhan, saat itu jika benar begitu, tolong jaga dia untukku. Takdirkan wanita yang sangat dan paling mencintainya di kehidupan ini untuk menjadi pendampingnya, wanita yang selalu mendoakan kebahagiaannya. Amin.

Karena saat pelangi lain datang, belum tentu benar aku akan tetap mendoakannya kan?

Maka takdirkan ia bahagia ya Tuhan. Karena aku pun akan berbahagia. Iya, aku memilih untuk hidup bahagia.

Tuhan yang tidak pernah salah. Sungguh aku tau Kau tak pernah salah. Maka saat kau menakdirkan aku bertemu dengannya pun tidak salah kan ?

Lalu kenapa aku mencintainya (dengan caraku) jika akhirnya aku tidak dapat memilikinya?

Sebuah Doa Baru

“…boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah : 216)

Seandainya Tuhan bisa salah.

Tapi tidak, itu tidak akan terjadi. Tuhan tidak pernah salah. Apapun dari Nya adalah benar dan selalu benar. Jika tidak sesuai keinginan, berarti keinginannya yang salah, dan bukan pada keputusan Tuhan.

Berkali kali aku coba meyakinkan diriku atas kalimat itu. Kalimat yang kudapat sendiri karena aku sangat percaya pada Tuhan ku. Aku masih sangat percaya bahwa Tuhan punya sesuatu yang indah untukku dengan memberikan takdir yang seperti ini.

Awalnya aku percaya, takdir adalah sebuah pilihan. Tapi belakangan, ada hal hal yang memang tidak bisa kau pilih, mungkin kau masih bisa memilih bagaimana menjalaninya, tapi ada “given condition” yang selalu menyertai, keputusan Tuhan. Keputusan Tuhan adalah mutlak benar adanya.

Seandainya Tuhan bisa salah.

Untuk kali ini saja, aku berharap Tuhan sedang salah.

Maaf, Tuhan.

Aku sangat merindukan orang itu.

Dan aku semakin merindukannya karena aku tau, untuk kemudian di keesokan hari dan keesokannya lagi, aku tidak dapat lagi bercengkrama ataupun bersua dengannya.

Seandainya Tuhan kali ini salah, aku mungkin akan menjadi orang paling bersyukur atas hal itu.

Aku ingin kali ini saja Tuhan telah salah dengan tidak menakdirkan aku menjadi pendampingnya di kehidupan ini. Satu kali ini saja.

Mungkin jika perlu salah berkali kali, akan banyak hal yang sangat ingin aku ubah, tapi aku hanya minta yang ini saja. Tuhan, aku tidak bisa bayangkan bagaimana aku tidak lagi mendapatkan ia mengisi relung hatiku.

Bukan tidak bisa mengusirnya, tapi aku tidak mau. Aku tidak dapat bayangkan ada pelangi lain yang menghiasi hatiku. Tertanam seberapa dalamkah ia di hatiku, aku tidak pernah tau jelas. Aku hanya tau aku hanya ingin terus mendapati ia saja yang mengisi relung hatiku.

Seandainya Tuhan bisa salah, tentu saja akan ada banyak hal yang orang orang ingin ubah. Maka itu telah kau mutlak kan, bahwa, Kau tidak pernah salah. Apapun dari Mu adalah yang terbaik.

Aku, diriku, Tuhan, meminta maaf dengan sebenar benarnya. Tapi aku mungkin tidak ingin yang terbaik. Kadang aku hanya ingin, apa yang menjadi keinginanku. Pasti ini salah, tentu saja. Dan aku adalah orang sesat yang terus menceburkan diri dalam kesesatan. Tapi Tuhan, suatu waktu aku sadar apa yang kuinginkan.

Keputusan Mu tidak menakdirkan aku di kehidupan ini sebagai pendampingnya, tapi izinkan aku untuk tetap mematri ia dalam hati ini.

Izinkan aku mendoakan kebahagiaannya. Izinkan aku terus mengingatnya, mengingat cerita perjalanan kami hingga harus terhenti sampai disini atas kehendak Mu.

Izinkan aku terus mencintainya dengan caraku, terlepas dari seperti bagaimana itu cinta.

Aku hanya ingin dapat menjadi orang di kehidupan ini yang tidak pernah menyesal untuk pernah mengenalnya. Awalnya aku kira, untuk apa Tuhan takdirkan aku mengenalnya, jika bukan untuk menjadi pendampingnya dengan resmi di mata Mu dan di mata dunia. Tapi belakangan, aku telah mengubahnya sedikit.

Mungkin Tuhan takdirkan aku mengenalnya, untuk terus dapat mendoakannya darisini, tempatku yang tidak sama dengannya. Untuk bisa terus mengingatnya begini, caraku untuk mencintainya.

Tuhan, aku tau Kau tidak akan pernah salah, tapi aku juga tau, Kau lah yang akan paling mengerti atas perasaan ini.

Mungkin ini akan hanya jadi perasaan sesaat yang untuk kemudian akan hilang. Satu minggu kemudian, satu bulan, satu tahun, sepuluh tahun. Aku akan hidup normal. Aku akan menikah, punya anak dan suami yang sangat mecintaiku dan sangat kucintai.

Tapi Tuhan, aku titipkan satu doa ini saja padamu, aku hanya ingin tetap mencintainya dengan sebanyak banyak sisa cinta yang kumiliki setelah aku akan memiliki banyak orang yang kucinta.

Jangan biarkan ia pergi begitu saja dari hati ini seperti orang orang lainnya yang menjadi angin liar.

Orang bijak berkata, hidup adalah pilihan bukan?

Aku memilih sekarang Tuhan, aku memilih untuk tidak ingin menghapusnya dengan “given condition” seperti ini. Dan kembali aku berdoa hanya pada Mu, hanya pada Mu. Aku tidak ingin menghapus setiap detail perasaan aman dan hangat ketika aku bersamanya, Tuhan. Meskipun telah Kau putuskan, bahwa aku tidak bisa berada disampingnya, seandainya Tuhan bisa membuat kesalahan.

Aku tau Kau mendengarku. Aku sangat tau.

Kini, mungkin hanya ini yang aku minta.

Pengisi relung hati lain yang akan menjadi orang resmi di mata Tuhan dan dunia untuk menjadi pendampingku, tolong bahagiakan ia bersamaku. Jika ia benar takdirku.

Aku tidak pernah bermaksud tidak mencintainya, aku akan mencintainya. Sungguh, dengan sebanyak banyak sisa cinta yang kumiliki.

Tapi Tuhan, dengan segala kerendahan hati, dengan pengakuan bahwa Tuhan tidak pernah salah. Aku harap, jika nanti Kau akan membuat satu kehidupan baru, dimana Kau pun berniat menakdirkan aku bermain kembali dalam hidup itu. Izinkan aku bertemu dia lagi.

Dan kali ini, aku sangat meminta, tolong takdirkan, putuskan sejak awal, bahwa aku akan menjadi orang yang paling mencintainya di kehidupan tersebut, sehingga aku akan ditakdirkan menjadi pendampingnya dengan resmi di mata Tuhan dan dunia. Dan untuk kehidupan selanjutnya dan selanjutnya lagi.

Atau jika hidupku hanya sampai di surga (setelah terkungkung lama dalam neraka mungkin), tolong pertemukan aku dengan dia.

Dan jika. Jika dia tidak berkehendak untuk bertemu denganku di kehidupan manapun setelah kehidupan ini, tolong pastikan ia benar benar baik baik saja. Dan aku berjanji hanya akan meminta untuk mengintipnya sesekali dari balik pilar pilar surga. Izinkan aku terus mencintainya dengan caraku, Tuhan.

Dan ingatkan aku, bahwa aku sangat ingin bertemu dengan Mu, Tuhan. Aku hanya ingin bertanya, kenapa Kau takdirkan aku mengenalnya, jika pada akhirnya aku harus memiliki perasaan begini sendu padanya, namun sekaligus aku tidak bisa mendapati pilihanku untuk menjadi pendampingnya?

Karena sejak awal mengenalnya, aku kira Tuhan memiliki rencana indah atas aku dan dia. Namun jika memang tidak, aku punya pembelaan untuk Mu, Tuhan. Mungkin aku bukanlah orang yang paling mencintainya di kehidupan ini, sehingga, ada orang yang lebih pantas mendampinginya. Iya, dulu itu doaku pada Mu kan Tuhan?

Baiklah, kalau begitu, Tuhan yang tidak pernah salah, izinkan ia bahagia di kehidupan ini ataupun berikutnya. Beri ia pendamping yang benar dan tulus mencintainya, tanpa pamrih apapun.

Dan aku, ingin tetap mencintainya seperti ini, dengan caraku.

Wednesday, January 6, 2010

WANITA VIRGO (DIRA SEKALI)

Apa yang khas dari wanita Virgo? Pada umumnya mereka memiliki tinggi badan di atas rata-rata. Tergolong tinggi, langsing, ramping dengan penampilan yang begitu sempurna. (hahah, aminn)

Wajah oval, dengan dahi tinggi dan jarak antara kedua mata lumayan jauh. Tatapan matanya bisa menembus langsung. Wanita ini seolah-olah memang ingin menemukan kebenaran dan melihat kenyataan apa adanya. Kalau dia mengatakan A maka kenyataannya memang A. Tak ada maksud tersembunyi pada wanita ini. (tepat!)

Rambut mereka umumnya hitam dan indah. Hidung tegak dengan ukuran normal. Sedang kakinya yang panjang nampak seperti batang pohon yang masih muda, luwes dan lentur. Dia suka menari untuk menjaga keindahan tubuh. (gak juga ah)

Akibatnya otot-ototnya punberkembang dengan indah. Meski umumnya wanita Virgo memiliki kaki lebar, tapi sungguh tidak kelihatan kaki itu lebar. Ukuran kakinya proporsional untuk menopang tinggi tubuhnya yang memiliki otot kuat. Bibir atasnya penuh, dengan ekspresi wajah bijaksana dan tekun. Yang jelas, Anda hampir tidak akan pernah mendengar wanita ini "ngrasani" orang lain di belakang punggung atau terlibat dalam segala macam gosip.

Anda dapat mengenali wanita Virgo ini dari caranya berjalan. (bener lagi)
Cepat, mantap dan tegap. Dia memiliki cara agar selalu nampak cantik, menarik dan rapi. Bahkan letak rambutnya pun teratur. Akibatnya ia sering frustrasi karena keinginannya untuk tampil sempurna, padahal bagi orang lain sudah cukup. Toh, bagi mereka tidak ada yang tidak mungkin dijadikan lebih sempurna. Maka dia tetap saja melanjutkan pencariannya demi kesempurnaan. (hhehe)

Kepribadiannya menarik. Mereka intelek. (amin)

Mereka merasa menemui kesulitan hidup bila harus menangani sesuatu yang berliku-liku dan salah. Dia butuh partner yang mencintai dengan sepenuh hati. Dia bukan pencemburu dan tidak posesif. Yang dibutuhkannya, kedalaman dan hubungan cinta yang penuh arti. Dia bukan jenis orang yang mudah untuk diajak menjalin hubungan jangka pendek ataupun affair.

Jika wanita ini tidak sungguh-sungguh 'ada rasa', makasulit baginya untuk terlibat secara intim. (indeed)
Tapi bila muncul pria yang tepat, maka pria itu menjadi segala-galanya bagi wanita ini.(indeed lagi)

Wanita Virgo tidak bisa mendengar bahasa yang buruk. Dia akan merasa shock bila kata-kata kotor dan tidak sopan bertebaran di sekelilingnya. Dia sama sekali tidak dapat mendengarnya. (exactly)

Bagi wanita ini, tidak ada alasan mengapa pria tidak dapat berlaku sebagai gentlemen. Dia sangat suka bila pria membukakan pintu baginya atau membantunya melepas jaket. Dia senang bila barang-barangnya dibawakan, atau dipanggilkan taksi. Itu merupakan keharusan baginya. Dia orang yang sangat feminin meski mandiri. Dalam menjalin hubungan, baginya lebih baik tidak ada kedekatan secara fisik daripada harus terlibat dalam suatu affair yang dirasa tidak baik baginya. (sangat amat dira..haha)

Dia punya daya ingat menakjubkan. (mau tanding fik?)
Dalam bisnis atau dalam kehidupan pribadi ia juga sanggup membawa rahasia sampai mati. (insya Allah)

Dia wanita yang dapat dipercaya tapi tidak suka membicarakan soal-soal pribadi baik mengenai dirinya sendiri maupun mengenai Anda. Meski ia bukan seorang yang teguh memperjuangkan sesuatu, tapi dia akan menempatkan diri sebagai oposisi dan melontarkan banyak kritik. Itulah masalah besar baginya. Wanita ini mengharapkan kesempurnaan dari orang lain, sehingga cukup banyak 'mencoba' mencurahkan dirinya dengan tanpa batas. Dia akan mendekati suatu soal yang sangat sulit dengan cara yang praktis dan halus.

Wanita Virgo tidak bersifat emosional, kecuali untuk rasa cintanya yang mendalam. Dia menganggap dirinya memang dilahirkan untuk bahagia, melayani dan mengajar. Dan dia bisa menikmati setiap fase kehidupan yang dijalaninya.

Dalam hal berpakaian, dia menyukai warna-warna dasar seperti biru laut, hitam, abu-abu dan warna-warna yang memakai warna dasar itu. (hahha, persis)
Enak dipakai dan enak dipandang adalah tujuannya. Apalagi bila dikombinasikan aksesori yang baik. Permata tidak terlalu penting baginya. Tapi bila memang diperlukan sebagai aksesori, dia mau yang asli atau variasi lain yang berharga sangat mahal. Akibatnya, wanita ini sulit mendapatkan pasangan karena terlampau idealis.

Bila Anda ingin diet, ajaklah dia sebagai teman makan malam. Dia akan senang bepergian dengan Anda, karena makanan yang sehat dan diet itu. Tapi dalam kenyataannya, bila hidangan menimbulkan seleranya, maka dia akan menerjang. Dia senang menyiapkan makanan dan menatanya dengan menarik. Makanan yang disediakannya juga sehat dan baik. Wanita ini suka keju asli. (hahahha)

Cologne kesukaan wanita ini adalah yang memberi rasa segar, wangi dan bersih. Sabun halus yang baik untuk kulit, ditambah dengan minyak atau cairan pelembab untuk menghaluskan kulitnya. Tubuh dan jiwa sangat penting baginya, sehingga tidak cukup waktu untuk memelihara keduanya. Hanya bila emosinya terganggu, maka dia akan mengabaikan hal-hal penting. Tapi dia akan segera mendorong diri sendiri untuk bangkit kembali. (hope so)

Karena besar minatnya terhadap makanan, maka wanita ini sering dapat dijumpai di tempat-tempat yang menyediakan makanan dan melayani dalam skala besar. Seperti di pusat kesehatan atau bahkan di supermarket. Wanita ini dikenal selalu memiliki alasan logis, suka mengabdikan diri sebagai pelayan bagi orang lain. Karenanya Anda juga dapat menjumpainya di lembaga-lembaga sosial. Bukan sebagai suka relawan, melainkan sebagai administratur atau organisator yang mengelola supaya lembaga itu dapat berjalan. Dia mengerti uang dan dapat mengelolanya dengan baik, tapi tidak menganggap penting menjadi kaya.(tepat!)
Baginya, uang hanya diperlukan untuk sesuatu supaya menjadi lebih baik. (right)

Wanita Virgo juga bisa menjadi ahli diet atau ahli gizi. Ia juga bisa sukses menjadi dokter, perawat, tenaga laboratorium atau ahli geologi, semata karena wanita ini suka mengerjakan sesuatu yang penting, njelimet, dan yang berguna bagi orang lain.
Sebagai sekretaris dia sangat sempurna. Maka bila memiliki atasan yang simpatik dan mendorong kemajuannya, wanita ini akan sangat setia dan bertahan terus dengan orang yang dihormatinya. Biro Personalia juga sangat cocok baginya, karena dia suka membantu orang lain hingga menemukan tempat yang tepat. (ekonom gimana nih? haha)

Banyak penulis terkenal berbintang Virgo.(AMIINNN!!! bangett.. haha)
Misalnya, penulis kritik film atau pengisi kolom editorial. Dan tidak pandang apakah Anda masih menyebutnya sebagai pendatang baru ataupun ahli dan konsultan, wanita Virgo sangat berhasil dalam bidang ini.

Dalam olahraga, wanita ini tertarik tapi tidak terjun. Sepakbola, basket dan tenis menarik tapi tidak penting. Yang digemarinya, yoga dan gymnastic. Kalau dia menyukai ski, itu karena dilakukan di alam bebas yang masih bersih. (gak juga, i love basketball :))

Cara mendekati wanita Virgo berbeda dengan wanita lain. Anda harus yakin betul tentang dia. Yang paling baik, bertemu dengan cara seolah tidak sengaja atau melalui teman lain yang sama-sama dikenal. (tepat! ahha)
Anda bisa ketemu di kelas, di perpustakaan, di tempat kursus ataupun seminar tentang psikologi. Yang penting, perhatikan pakaian yang Anda kenakan. Bersih dan menarik. Tidak terlalu warna-warni atau mencolok. Kuku juga harus dipotong rapi dan bersih, wajah bersih, rambut bersih dan tubuh berbau harum serta segar. Berikan kesan padanya, Anda memang memperhatikan kesempurnaan seperti dirinya. (hahahha, persis pisan)

Anda dapat ngobrol dengannya tentang apa saja termasuk situasi dunia. ( ^^ )
Jangan lupa memberi kesempatan padanya untuk menunjukkan betapa dirinya seorang pemikir yang logis. Mainkan kritik dengannya dengan cara yang menarik, dan tetaplah menjadi gentlemen. Bila ingin minum, sebaiknya milk saja dan jangan kopi karena baginya tidak sehat. (tapi aku suka kopi kok..)
Tarikkan kursi baginya, bantu melepaskan jaketnya karena sikap yang manis sangat penting baginya. Jangan tergesa-gesa. (hahhaha, pisaaann)

Setelah sedikit bicara dan ingin pulang, antarkan dia hingga menemukan kendaraannya. Bukakan pintu mobil. Setelah itu ketuklah kaca mobil dan tibalah saatnya Anda menawarkan padanya untuk ikut yoga bersama Anda. Katakan, Anda memiliki ruangan yang pantas untuk ditengoknya. Dia akan menerimanya. (daydreaming kayaknya dapet cowo kyagini hahah)

Wanita Virgo umumnya sangat memperhatikan penampilan hidup yang baik. Penampilannya yang nampak awet muda dan bentuk tubuh terpelihara, menunjukkan dia memang menjaganya. Jadi, dengan sedikit meditasi yoga dan pengambilan posisi yang memungkinkan untuk bersentuhan, siapa tahu ada kelanjutannya? (hmmm, masih mikir untuk kebenaran yang ini)

Ia bukanlah malaikat tanpa cela, karena terkadang ia akan sangat keras, bagaikan baja. Walaupun ia cukup mudah putus asa, ia tidak akan pernah menangis karenanya. Dia adalah tipe pemalu, maka jika ia harus berbicara didepan umum, maka dia akan sangat gugup, walaupun ia dapat berjalan dan berbicara dengan penuh percaya diri.

Ia hanya mencari cinta sejati, bukan hanya sekedar cinta. Model cinta yang diinginkannya adalah model ideal. Ia suka beranggapan bahwa tidak ada orang yang lebih rapi dan efektif daripada dirinya, yang sebenarnya malah terkadang membuat anda jengkel, karena sebenarnya tidak ada hal seperti itu.

Ia menyukai kata-kata manis, tetapi terkadang ia dapat kelepasan bicara dan mengatakan sesuatu yang tidak anda perkirakan, bahkan tidak dapat anda terima. Ketika ia sudah berhenti marah, ia akan benar-benar lupa apa yang baru saja dikatakannya, dan kembali menjadi sesosok malaikat. Jika anda berkencan dengannya, lebih baik anda datang tepat waktu.

Bunga dan rayuan manis akan dapat membuat dia merasa tenang. Jika anda ingin meminta maaf, lakukanlah secara langsung dan tidak berbelit-belit. Jangan membuat permintaan anda bertele-tele dan membosankan, sampai akhirnya kencan anda menjadi acara berbaikan, hal ini dapat menyeret anda ke perang dunia berikutnya.

Ia suka melihat cowoknya tampil rapi dan bersih. Ia sangat mendetil, terutama mengenai uang. Jangan membuatnya berpikir bahwa dia lucu atau melawak seperti badut. Pada saat perkenalan pertama dengannya, jangan banyak melirik wanita lainnya. Pada awal berpacaran, jangan terlalu sering memeluk dia dipedan umum, karena hal itu dirasanya kurang baik.

Ia menyukai buku, drama panggung, dan musik, dan juga suka mengkritik penampilan mereka. Kritikus wanita adalah ikon bagi dia, termasuk juga hal-hal kecil dan besar dalam kehidupan, misalnya rambut, baju, dan cara jalan anda. Jika anda jatuh cinta padanya, usahakanlah menjadi sesempurna mungkin.



HAMPIR SEMUANYA BENAR ! hahahah, that's me, :P