home

Tuesday, December 29, 2009

Tuan Pemuda Yang Wangi

Fika, ^_^

Yang mengirim pesan singkat duluan itu dia.
Yang mengirim ucapan selamat pagi rutin itu dia lebih dulu.
Yang sering bertanya, “hows your day?” itu dia duluan.
Yang tersenyum padaku, dia lebih dulu.
Yang mengetuk hati aku, dia dulu, tidak kuundang.
Baiklah, mungkin aku salah, telah mengizinkannya masuk. Hmmmm. Dira nya fika yang bodoh. ^^v.

Aku hanya tidak ingin dia pergi, fika.

Waktu fika bilang, dia tidak kemana-mana, aku sangat….lega. sungguh.

You, you always know me. I’ll always need you, my half. ^^

Tapi fika, aku sangat takut dia pergi. Meski fika sudah bilang begitu. Aku masih saja takut.

Kalau begini terus, bisa bisa aku ingin memiliki dia, agar dia tidak pergi kemana-mana. Hummm.
Bodoh!

Fika, terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Aku tidak tau, apa jadinya aku tanpa fika. Hmmmmmmmmmmmmmm. Wanna hug you!!

Hey, curang sekali ini.

Disana, si “Tuan Pemuda yang Wangi” sedang tidur nyenyak setelah mendengarkan peterpan barangkali, sedangkan disini, aku menangis. Huhhhh!!

Curang! Benar benar dia ini!

Hhhhh. Dia yang datang padaku lebih dulu, sekarang yang tidak bisa tidur untuk memikirkannya itu aku. Padahal aku tidak pernah minta ia datang kan? Dia dengan sukarela datang kan?

Hhhh. Ini tidak adil Tuhan….. ^_^

Hihihi.

“Tuan Pemuda yang Wangi”.

Dia jauh diatas langit katanya fika.
Semoga dia benar benar seperti langit kalau begitu.
Selamanya akan menaungi aku. Selamanya tidak akan pergi. Begitu doa nya boleh?
(semoga kau setuju)

Fika.

Hey iya!!! Kau harus nonton film ini!!! Oh God!!

Judulnya “More Than Blue : A story sadder than the sadness”

God! It makes me cry so bad successfully, girl!! Huhuhu.

Cinta itu tidak perlu bicara, maka itu, orang bisu pun bisa jatuh cinta. ^^

“apakah kau tau, aku mencintaimu ?
Ini bukan pilihanku. Tapi ini takdir.
Aku harus mencintaimu. Itu tugas dari Tuhan untukku.”

My favorite quote then. ^_^

Fika. Always be my best. Jadilah saksi hidup untuk semua kisah remaja aku. ^_^
I need you.
I love you. I need you because I love you, not its reverse ya. ;)

Mari kita ketemu lagi di surga ya. Fika dengan suami fika, aku dengan suami aku. :) amin!

Tuesday, December 22, 2009

SULITNYA MENJADI SEORANG PEREMPUAN

Sulitnya menjadi seorang perempuan.
Dia yang tidak dapat dengan mudah mengatakan “Aku suka kamu” pada orang yang padahal sungguh sungguh berada di depan matanya
Dia yang tidak mungkin dengan mudah mengatakan “maukah kau menjadi pendampingku” pada orang yang sangat ia ingin habiskan hidupnya bersamanya
Dia yang harus selalu menebak nebak dalam pikirannya ketika muncul satu nama di inbox nya yang berisi pesan “apa kabar?”dari seorang asing yang mulai membiasakan diri menjadi listener nya
Dia yang harus selalu bingung apa maksud dari pesan singkat “selamat tidur” lagi lagi dari orang asing yang entah kenapa seasing apapun ia tetap menjadi pikirannya
Dia yang harus siap untuk kehilangan orang yang mulai menjadi kebiasaannya suatu hari dengan alasan yang tidak –sangat tidak- jelas
Dia yang harus selalu waspada, apakah pemuda yang mendekatinya hanya bermain portofolio atau memang sungguh sungguh terhadapnya
Dia yang harus selalu repot akan pikirannya agar tampak tidak murahan dan tetap dalam proporsinya sebagai “yang dipilih”
Dia yang selalu merasa besar hati atas semua ucapan atau perkataan manis satu kalimat saja dari pemuda yang selama ini mendekatinya (bahkan dia masih ragu apakah pemuda itu benar benar mendekatinya atau mendekati teman baiknya)
Dia yang tidak mungkin dengan mudah membuka dua hati dalam satu waktu
Dia yang tidak dapat dengan mudah membiarkan “kebiasannya” itu pergi, dan kalaupun dapat menerima tentunya tidak mudah lagi menerima “kebiasaan” baru dalam hatinya
Dia yang selalu saja membagi pemikirannya akan statistik atau fisika dasar dan pesan pesan singkat berisi kalimat penyemangat
Huh,
Dia, perempuan.
Kenapa sulit sekali menjadi perempuan.
Kenapa harus se merepotkan itu.
Mestinya mudah saja.
3 hati dalam satu waktu, kenapa tidak?
Kenapa harus menjadi bingung, padahal belum tentu 3 hati itu akan benar benar masuk ke dalam hatinya lebih dalam.
Perempuan, yang selalu merasa ‘GR’ akan semua tingkah polah para pemain hati.
mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku
Reff lagu itu mestinya perempuan pikirkan baik baik. ,
Jangan bermain main dengan hati perempuan. Sekali tersentuh ia sangat murah hati, dan sekali tersakiti akan sangat sulit mengembalikan kepingannya, karena setelah tersakiti, hatinya hancur. Hancur dan tak berbekas.
Perempuan. Tetaplah tangguh. Jangan mudah berbesar hati.
Kalimat ini khusus dikirim untuk perempuan yang selalu saja direpotkan dengan pikiran pikirannya. Perempuan itu aku !

He's Just Not That Into You

He’s just not that into you.
Jadi bermula dari saya yang –baru- menonton film dengan judul yg sama tersebut.
He’s just not that into you.
Well, mungkin bukan film yang “bagus” tapi cukup lah. Secara ada Ben Affleck dan Bradley Cooper nya gitu, hehe (kebiasaan cewe)
Hmm, jadi, dari film tersebut, saya mengambil beberapa kesimpulan, jujur saja, tokoh utama di film itu, GG (oleh Ginnifer Goodwin) mirip sekali dengan beberapa wanita seperti saya barangkali, yakni, seringkali bingung whether “He’s into you” or “He’s just not that into you” ?
Jadi untuk para pemuda, wanita seperti saya, akan mengambil kesimpulan, dari beberapa perlakuan anda-anda seperti dibawah ini. Saya membaginya menjadi beberapa rules untuk wanita.
He’s just NOT that into you…
Rule #1 : If he said that he would call after the long-beautiful dinner (for you) but he didn’t ever call, he’s just not that into you.
Pasti akan ada pembelaan seperti, “baiklah, mungkin dia gak ada pulsa” (pliss, dia mestinya punya pulsa orang baru aja traktir dinner)
Atau, “mungkin nomor kita terhapus di phonebook nya” (Hello girl! Kalau dia anggap kamu penting, mana mungkin bisa kehapus)
Last, “dia sibuk” (ohmaigat! Someone who has a crush on you, he’ll make you as a priority, dude!)
Jadi, jangn ada alasan bagi kamu untuk menghubungi dia lebih dulu. HE SHOULD TEXT OR CALL YOU FIRST!

Rule #2 : If he never asks you out.
Hmm, ini juga. A guy who is into you, is willing to spend a time together with you, jadi, kalau dia hanya sebatas berbalas pesan dan atau mengomentari status facebook mu, he’s just “playing” (maybe)

Rule #3 : If he never texts or calls you first, although he replies you well.
Well, a guy is naturally aggressive, jadi sewajarnya, he does first in flirting, right ?

Rule #4 : If he used to call or text you often but in several days lately, he doesn’t.
Hmm, alasan ini mungkin belum cukup sempurna. But, semestinya, he got you kan, lalu kenapa ngga getting closer semakin hari. Kecuali kalau dia nanti muncul lagi dan “mengembalikan kebiasaan” itu. : )

Rule #4 : if he’s kind to you, very kind, but he does the same to every women.
Hmm, iyaaa, kenapa dia harus berbuat baik sama semua gadis, itu bagus, sangat bagus tuan. Tapi untuk para perempuan, woman needs to be special, a woman like me, so, when you treat it well to all your close-friend, I conclude that you’re just not into me.

Rule #5 : if he doesn’t ever look for you when you’re not around.
Iya, when you’re getting far, or going somewhere, a guy who likes you, he should look for you. If he doesn’t, he’s just not interested.

Rule #6 : If he just lives his life and doesn’t even think about you.
Dari film itu, pemuda yang “had a crush on girl” mestinya berpikir banyak tentang si wanita, bahkan yang asalnya workaholic sekalipun. ; )

Rule #7 : If he’s care, he’s kind, and he treats you well –very- but he never says he likes you.
Iya! Poin pentingnya disitu. A guy is naturally gentle. ; )
If he likes, just say that. If he wants you, just try to get you. He should!

Hahaha, well, after I had watched that film, it explains me a lot of things what am I supposed to feel when someone tries to get closer. Just for keeping my heart, preventing for a guy who “plays”
Because –for a woman like me- a heart is not for playing, dude. It’s the most important thing. It keeps a lot of important things, a half soul is there exist.
Jadi, he’s into you, or not into you ? hahahaha

19 TAHUN 4 BULAN HIDUPKU

Bagaimana aku harus mengatakan hal ini.
Sahabat, aku baru 19 tahun lebih 4 bulan menapaki hidup.
Aku tidak cukup tau apa apa diluar sana.
Entah ada apa dengan hidup diluar sana itu. Apa hanya berkutat dengan penanganan pemanasan global ataupun menangani masalah resesi perekenomian dunia akibat subprime mortgage.
Apapun itu, aku disini bagian dari dunia yang berputar. Bagian dari bumi yang siang nya tersinari matahari. Bagian dari bumi yang kata orang-orang sudah sangat tua dan sakit-sakitan.
Aku bukan dewi Aphrodite yang cantik yang dapat menggoncangkan dunia dengan senyuman.
Ataupun seorang seperti Indira Gandhi yang dapat menginspirasi banyak orang.
Atau seorang professor lulusan universitas Harvard yang dapat dengan brilian mengeluarkan ide-ide cemerlang untuk kemajuan dunia.
Aku hanya seorang mahasiswi universitas negeri di sebuah kota yang tidak punya sesuatu yang besar untuk diceritakan sebagai sejarah pada anak-anaknya kelak.
Tapi aku juga hidup disini. Bagian dari bumi yang berputar. Bagian dari bumi yang senantiasa mengelilingi matahari hingga hari ini.
Aku mahasiswi yang akan mengeluh kenapa setiap Rabu akan ada tugas dari dosen yang sungguh membosankan.
Aku mahasiswi biasa yang akan dapat nilai C saat ujian Statistika karena malam nya sama sekali tidak belajar.
Aku mahasiswi yang akan memperbaharui status facebook dengan kalimat kalimat cinta untuk ditujukan pada seorang pemuda yang sedang ku incar.
Iya, aku bukan manusia luar biasa yang punya impian mengubah dunia menjadi lebih baik.
Aku hanya manusia yang berharap esok akan hadir untukku dengan lebih baik.
Aku manusia yang berharap ketika tahun baru tiba tidak sendirian dan berharap ada teman kencan mengajakku ke bukit bintang atau sejenisnya.
Semoga, aku tetap dapat diterima dalam kehidupan meski dengan segala keterbatasanku.
Meski aku bukan wanita luar biasa seperti orang orang itu.
Semoga untukmu, aku dapat menjadi yang luar biasa, yang dapat membuat sedihmu hilang dengan satu senyuman.
Amin.
Aku harap, Tuhan dengarkan aku. 

Monday, December 21, 2009

SURAT CINTA UNTUKMU

Mungkin Tuhan sedang sangat sibuk sekarang.
Tentu saja.
Terlalu banyak masalah penting di kehidupan ini.
Pemanasan Global, Resesi Perekonomian Dunia, Virus HIV/AIDS yang semakin meluas, Tingkat Kriminalitas yang Meningkat, Konflik Israel dan Palestina, dan masih banyak lagi yang tidak akan habis dirundingkan satu persatu.
Tentu Tuhan sangat sibuk.
Masalah Presiden Indonesia tentu lebih rumit daripada aku yang hanya merengek karena tahun baru nanti tidak ada yang mengajak kencan.
Masalah Menteri Keuangan tentu lebih penat dibandingkan aku yang hanya kesepian karena tidak ada yang memberi perhatian lebih setiap malam (tidak seperti teman-teman yang lain)
Aku yang hanya mahasiswi biasa, perempuan yang tidak terlibat atas penatnya kehidupan dunia yang luas.
Aku yang hanya pernah Tuhan anugerahkan seorang pemuda yang tidak dapat kulupakan selama lebih dari 3 tahun.
Aku yang hanya merengek jika ada angin liar yang datang dan pergi.
Iya, Tuhan… aku sangat mengerti. :)
Aku juga tau, Tuhan tidak menganggap masalahku tidak penting kan? Hanya saja, masalahku -sangat- dapat di tangguhkan, tidak seperti sekjen PBB yang dalam satu minggu harus mengunjungi 6 Negara.
Nanti, saat Tuhan sedang tidak sibuk, tolong tengok daftar permintaanku ya, Tuhan.
Salah satunya, ada yang -menurutku- sangat penting.
Aku juga tau kok, walau Tuhan sangat sibuk, tapi Tuhan akan sangat sempat memerhatikan aku, menjaga tiap langkahku, menengokku sebelum tidur, aku tau, karena Tuhan, sangat sayang aku bukan?
Tuhan, sungguh terimakasih banyak. Sangat terimakasih.
Memberikan aku kesempatan untuk hidup dan mengenal Mu, memercayai Mu.
Tuhan, mungkin aku tidak seperti Aisyah atau Khadijah, tapi sebanyak banyak cinta yang ku miliki, itu untuk Mu, Tuhan, aku sangat mencintai Mu. Sekali lagi, terimakasih. :)

Sunday, December 20, 2009

DIMULAI DARI AKU

Dimulai dari aku.
Aku yang sedang bingung akan sikap ku sendiri.
Aku, baiklah, mungkin sudah cukup banyak manusia datang dan pergi dalam hidup sejak aku memutuskan melupakan kau-tau-siapa-.
Aku tidak pernah benar benar ingin melupakannya. Karena ternyata saat aku tidak memikirkannya, jauh lebih sulit dari yang kuduga. Kosong. Tidak ada yang kau doakan setiap setelah sembahyang magrib ataupun isya. Rasanya sungguh kosong.
Tapi karena perasaan takut terluka lebih dalam muncul terus menerus, iya, aku bertekad move on. Padahal bahkan, sampai aku masuk kuliah semester pertama, aku masih mengirim pesan singkat pada sahabat terbaikku, betapa aku masih sangat merindukan pesan “apa kabar harimu ini hari ini?”
Aku masih berkata betapa tidak bisanya aku menghapus semua pesan singkat darinya sejak kelas 1 SMA yang bahkan kini handphone nya telah ibu jual. Tragis. Pemuda itu tidak tau, aku disini menunggu janji setengah jam nya. Entah setengah jam yang keberapa ya, Tuhan.
Sejak hari itu, ada satu pemuda yang pernah masuk, tapi ternyata hanya angin liar. Bagus saja, hikmahnya, aku jadi tau, adanya seseorang yang akan datang sebagai “angin liar”
Dan entah sengaja atau tidak, tembok ini terbangun. Semakin hari semakin kokoh.
Aku pernah punya kekasih. Yang memang tidak begitu ku sukai (apalagi cinta)
Tapi aku adalah wanita yang berusaha menjadi wanita baik. Aku berusaha menyukai dia kok. Hingga ada suatu waktu, kami sadar, aku tetap tidak bisa jatuh cinta padanya, dan dia pun menyerah membuatku jatuh cinta.
Banyak orang, kawan. Telah banyak orang yang datang dan pergi.
Aku tidak suka keadaan ini, siapa yang bilang aku senang dengan keadaan seperti ini?
Hari ini aku bisa jalan dengan Mark, besok Peter, lusa James, besoknya lagi David hingga Craig dan Daniel.
Aku tidak suka. Sungguh.
Aku hanya ingin satu yang tinggal. Tinggal, membangun ruang baru.
Membuatku jatuh cinta, membuat hatiku berdebar saat mendengar namanya. Membuatku berharap dia adalah jodohku. Membuatku mendoakannya setelah sembahyang. Itu saja kok, Tuhan.
Aku tidak minta dia harus seorang anak presiden atau seorang lulusan Harvard University. Aku hanya minta yang dapat membuatku jatuh cinta setiap harinya, seperti sahabatku yang berkata tentang kekasihnya begini “dia itu ya, setiap hari selalu bisa ngebuat aku makin cinta sama dia”
Itu saja kok, yang seperti itu, dengan beberapa nilai C dalam transkrip nilai. Tidak perlu yang mmepunyai mimpi menggulingkan pemerintahan atau sebrillian Isaac newton.
I am a dreamer, perhaps. But I am not the only one, I think.
Untuk perempuan, itu cukup sulit untuk menerima seseorang masuk dalam kehidupannya, apalagi menghilangkannya.
Maka itu, tuan-tuan pemuda yang terhormat dan baik hati, mohon dengan sangat. Jangan membuat aku berpikir, kau menyukaiku, karena saat kau lakukan itu, mungkin saja aku akan jatuh cinta kepadamu dengan tidak ada duanya yang takkan bisa kau bayangkan.
Hmm, sebenarnya, ini mungkin hanya keegoisanku, yang tidak ingin terluka. Iya Tuhan, aku sangat tidak ingin terluka.
3 tahun itu bukan waktu yang sebentar kan? Untuk menghilangkan satu orang saja, hampir 3 tahun.
Usiaku sekarang 19. Jika kau benar-benar masuk lalu pergi, untuk menghilangkanmu, maka aku akan sampai usia 22 tahun?
Oh, come on! Aku akan menikah di usia 23 tahun, aku tidak mungkin mematri calon pendamping hidupku yang resmi di mata Tuhan hanya 1 tahun!
Jadi, tuan pemuda yang sangat wangi, jangan bermain-main padaku ya. Aku ini wanita bodoh yang dapat dengan mudah berbesar hati, tuan.
Tuan tentu sangat popular untuk dapat bermain dengan siapa saja yang tuan kehendaki.
Ehm, iya, belakangan ini, tuan tidak lepas dari pikiranku. Bahkan saat aku hendak tidur. Kecemasan luar biasa juga datang saat ada indikasi tuan mendekati wanita lain, aku juga berdebar saat melihat tuan, walau hanya lewat foto di facebook.
Dan, mungkin tepatnya, aku mulai terbiasa denganmu, tuan pemuda.
Terbiasa mendapat perhatian darimu, sms darimu, dan sebagai sebagainya.
Sungguh, anda membuat aku bingung dan sangat ragu.
Sekali lagi, jika hanya menganggap teman, jangan buat aku seolah special, atau membuat aku berbesar hati dengan seluruh perhatian itu.
Apalagi jika hanya bermain-main dengan aku, tolong, kembali saja pada duniamu. Karena untuk aku, suatu perasaan adalah hal terkhusus yang pernah aku ketahui. Jangan bermain-main atasnya. Terimakasih.

Thursday, December 17, 2009

ada apa dengan DESEMBER?

Tuhan, entah kenapa Desember kali ini terasa lebih dingin untukku.
Aku tau, mungkin, karena Desember kali ini aku sedang dalam tahap menolak keberadaan perasaan yang sesungguhnya aku perlukan.
Iya.
Sepanjang tahun ini, orang – orang datang dan pergi sekehendak mereka.
Hanya datang, lalu pergi, lalu kembali datang orang baru.
Bukan aku tidak suka.
Hanya saja, aku lelah harus menebak – nebak semua perlakuan berlebih orang-orang itu.
Yang kemudian setelah mereka pergi, aku harus kembali menata hati dan memperkuat dinding ini.
Demikian selanjutnya.
Dinding yang entah dengan atau tanpa sengaja terbangun ini semakin kokoh saja.
Aku juga tau, yang pertama tentu bukan dia, dan dia tidak akan jadi yang terakhir kan.
Sampai saat ini, aku hanya sedih untuk tidak bisa nya merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang pada ummnya.
Perasaan ingin memiliki dan dimiliki.
Perasaan tidak ingin kehilangan dan ditinggalkan.
Perasaan sangat ingin menghabiskan sisa usia dengan seseorang.
Yang kebanyakan orang-orang sebut ‘cinta’
Tuhan, aku tidak percaya akan cinta.
Disekelilingku, orang-orang hanya membicarakan cinta itu memiliki orang yang kita cinta dengan utuh dan sepenuhnya.
Mungkin itu benar.
Tapi kenapa harus dengan menyakiti orang lain?
Kenapa harus dibarengi dengan rasa takut kehilangan?
Kenapa harus dengan rasa takut bahwa kita bukan satu-satunya?
Kenapa harus dengan membuat orang lain berpikir bahwa dirinya adalah yang tersalahkan?
Jika cinta itu serendah itu, aku tidak percaya akan cinta Tuhan.
Aku tidak percaya cinta itu sesuatu yang indah atau besar.
Aku hanya percaya satu perasaan luar biasa yang tidak biasa, dimana tidak ada rasa takut dan hanya
perasaan nyaman bahkan walau hanya mendengar namanya.
Jika seseorang benar benar datang untuk mengatakan bahwa ia benar benar mencintaiku, aku hanya ingin bertanya padanya, bagaimana cara cinta itu bekerja?

Dear God, I don’t know why but the December this year is going colder.
I know, perhaps, in this December, I am in a way for rejecting the feeling which actually I need.
Yeah.
Along this year, people just came and went as they desire.
Come and go, then come a new person.
I don’t say I don’t like it.
I am just tired to guess all the way they treat me which makes me wondering.
Then they will go, and I have to set my heart back and strengthen this wall.
Then so on.
The wall that with or without is built is getting stronger.
I also know, the first is not him, and the last wouldn’t be him, right?
Until this day, I am just sad for not able to feel the way people feel in general.
The feeling for owning and being owned.
The feeling for afraid to lose and be left.
The feeling for spending the rest of the life with somebody.
Which mostly people call “love”.
Dear God, I don’t believe in love.
I was surrounding by people who talk that love is own the one we love in a whole and fully.
Maybe that’s right.
But why is it has to hurt somebody?
Why is it has to walk with the feeling afraid of losing?
Why is it has to be afraid that we’re not the only one?
Why does it have to make others think that they are the faults?
If love is all that poor, I don’t believe in love, God.
I don’t believe that love is something beautiful and big.
I just believe in one single feeling which is extraordinary, where there’s no afraid of anything and just a comfortable feeling in spite of hearing his name.
If someone really comes to tell me that he loves me so, I will just ask him, “could you show me the way love work?”

Kami, Para Wanita Sungguh Sebenarnya Tau

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya “jadi sekarang maunya gimana?”

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan benar-benar melayang, tuan)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian. ;)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran denga kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan tradeoff (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan!)
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar lagi nih”

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.

Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis

Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.

Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik aja” itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik-baikan kami saat itu tanpa kami beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla.bla”)

Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami enggan merepotkan “orang lain”. Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “geer”, tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini. ;)

Tentang Sebuah Cinta

Malam itu, aku terduduk di sebuah kafe tempat berkumpulnya remaja. Desember tanggal 24.
Suasana menjelang natal dan tahun baru membuat kafe itu ramai dikunjungi dan tentunya sangat gaduh.
Kami memulai perbincangan setelah makan malam ini dengan tebak-tebakan.
Dia tidak pandai bermain tebak-tebakan seperti pemuda lain kebanyakan, namun usahanya untuk membuatku tertawa sangat ku hargai. Maklum saja, dia bukan pemuda lawak dengan gaya nyeleneh, kebalikan dari itu, pemuda serius dengan kacamata yang lebih memilih membaca buku “chicken soup” daripada “seribu sms membuat tertawa”
Dan mungkin akan lebih memilih film “A Beautiful Mind” daripada “Air Terjun Pengantin”
Tentu saja dia lebih banyak tertawa mendengar leluconku.
Hingga sampai akhirnya aku baru saja melontarkan tebak-tebakan itu, dan sungguh belum sempat menarik nafas, ia berkata
“I love you”
Tentu saja aku tersedak. Namun dengan semua sisa kekuatan pikiran yang kumiliki, aku berkata tenang
“Don’t make a kidding on me!” diiringi tawa lepas sambil menegak strawberry float.
Tentu saja saat itu aku tau dia tidak sedang bercanda. Tatapan mata khasnya, dia benar-benar sedang serius. Tapi entah kenapa aku gugup, iya, tentu saja aku gugup.
Aku tidak akan pernah menyangka seumur hidupku.
Jika dia benar menyatakan cinta itu untukku. Apa Tuhan sedang bermain-main?
Dia pemuda yang cukup banyak didambakan wanita.
Perawakan ala Jacob Black dalam film Newmoon. Yang sering mendapat penghargaan dari berbagai bidang sejak sekolah menengah. Belum lagi segudang prestasi akademik. Yang tidak akan aku bisa hitung trofi juaranya.
Sekali lagi. Aku sangat tersentak.
“I am not kidding” ucapnya lagi. Entah kenapa aku melihatnya berkeringat di kafe yang dingin ini.
“I love you” ucapnya lagi
Aku membalas
“you are joking right?” tanyaku kini menatap matanya
“I am not joking. I don’t know what’s going on with me, I just always think of you lately.
I just can’t stop this heart beating when you’re around. I just can’t get myself too far from you.”

Aku bukan wanita yang dapat bersanding dengannya. Aku sangat menyadari itu.
Aku wanita biasa yang punya mimpi melihat kandang kelinci di depan halaman rumah, bukan bermimpi mempunyai rumah di Beverly Hills.
Bahkan jika ia bermimpi untuk berkeliling eropa suatu hari, aku hanya berharap dapat mengunjungi rumah ibu di desa jika suatu hari aku menikah dan tinggal di kota. Untuk segala hal, aku sangat tidak percaya, pemuda ini akan “cinta” padaku.
Aku hanya mengira, dia berteman baik denganku, meskipun sempat berbesar hati, tapi aku terus menahan diri untuk jatuh terlalu dalam. Aku hanya takut terluka.
“why do you think you love me?” ucapku
“if only I got the answer, I’d tell you. In fact, this just happened that way. I don’t know why, I just can’t see you talk too much about other guys.
I just can’t see you much closer with any other guys
I juts can’t resist you in my mind”

Aku terdiam sejenak. Sedikit tidak percaya. Tentu saja, aku sangat senang, pemuda ini, yang mestinya tidak mungkin aku tolak.
“how do I know for sure?” tanyaku kemudian
“if only I knew for sure. I just want you to be mine” jawabnya.
“what do you think love is?” ucapku lagi
Dia kemudian lama berpikir,
“come to me, if you had got the answer then” ucapku seraya pergi meninggalkannya.
Malam itu tidak menjadi indah, meski tidak kutepis aku sangat senang, tentu saja, bagaimana aku katakan tidak.
Esoknya, ia tidak menghubungiku. Aku sangat khawatir saat itu, khawatir kalau-kalau ia akan meninggalkan aku. Tentu saja selama 4 bulan ini dia sudah menjadi kebiasaanku. Kehilangan kebiasaan lebih berat daripada kehilangan jiwa rasanya.
Satu minggu kemudian, tetap tidak ada pesan atau sejenisnya. Telepon pun tidak berdering. Dan aku masih tetap gengsi untuk menguhubunginya lebih dulu, ya, wanita memang begitu.
Hari demi hari semakin berat terasa. Aku lebih banyak melamun dan menyesal ini itu.
Satu bulan berlalu. 24 januari kini. Setelah tahun baru ku , aku lalui dengan sahabat-sahabat terbaikku. Sahabat ku tau, apa yang terjadi, namun mereka lebih memilih mendukungku dan mendoakanku, daripada membuatku semakin menyesal.
Akhirnya, hari itu, aku mengalah, aku hubungi ia lebih dulu.
Pertama aku kirimi ia pesan,
“long time so quiet”
Dan untuk satu jam kemudian, tetap tidak ada balasan.
Kemudian 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, hingga aku tertidur dan saat bangun, tetap tidak ada pesan darinya.
Pagi itu, aku akhirnya benar-benar mengalah dan meneleponnya.
Tidak ada jawaban.
Dan saat siang hari, teleponnya nonaktif. Tentu saja aku heran.
Saat tengah sangat hopeless dan mulai merasa hampa dan sedih.
Aku dikejutkan oleh sebuah surat yang muncul di meja di ruang kelas ku. Ditengah orang-orang yang ribut karena dosen belum datang sore itu. Aku perlahan membukanya.
“I can’t come to you right now, although I am so sick here to spend a day without you.
I just haven’t got the meaning of love as you ask me look for
Really, I don’t know the meaning of such that simple word
For you, I just feel the extraordinary feeling which I’ve never felt before
How do I explain to you?
You just took my heart away, when I’m here staring at the moon so blue, I was without hope or dreams, and you saw me through
While I’m walking on a path of air, then I just see your faces everywhere, you are just there to warm my soul, you gave my life a brand new start
I don’t know anything else but I just can’t stop thinking of you
And when I realize, I thought it is love.
I just want to be the one whom you trust
I just want to be the one whom you can count on
I just want you to be mine until we meet our God The Exalted
If it’s all not been enough yet to answer you ask about,
Then I realize, maybe, I am not that good enough for you
And if there’s someone else you trust you’re gonna with, make it sure that he loves me more than I do. Then I’ll just go out of your life. Make it better for you and me.
So, as long as you haven’t found that another man, let me be by your side to catch your fall,
To wipe away your tears, to hold you when you’re not strong enough to stand
To be your eyes when you couldn’t see, to be your voices when you couldn’t speak, and lifted you up when you couldn’t reach, “

Begitu panjang kertas yang aku baca itu. Sempat kaget iya, namun aku menemukan kertas kecil dibalik itu.
Dan kemudian aku membacanya lagi
“that was not my written. I made it from all the love song lyrics you like. I am not that romantic guy such as Edward Cullen or the talented guy to paint your picture such Jack Dawson, I just want to tell you,
I love you. And I really do.
I don’t know what the meaning of love is, so, why don’t you just show me the meaning and take me to your heart.
I know you also need me, it’s proven that you miss me a lot, right?
I don’t know what love is, but it’s maybe just like this”

“would you be mine?”
Suara itu terdengar jelas didepan kelas hingga semua orang tersentak di ruangan. Aku yang masih memegang kertas itu berbalik dan melihat pemuda ini berdiri dengan pakaian casual nya tanpa apapun dan hanya menggandong tas ranselnya.
Semua orang tentu saja terkejut, tidak terkecuali aku. Bagaimana tidak, jika pemuda luar biasa itu menuju ke arahku sekarang.
Semua orang mulai bersorak sekarang. Aku tetap mengontrol mimik mukaku saat itu.
“I don’t mind” itu jawabanku.
Dan kami, memulai perjalanan ini, perjalanan menemukan arti cinta. Semoga, segera kami dapatkan, Tuhan.

That Made Woman's Heart Beats Faster

Saat pemuda itu tersenyum. Bahkan walau hanya senyum simpul.
Saat pemuda itu mulai menyapa saat sengaja atau tidak berpapasan.
Saat pemuda itu dengan sengaja menengokkan wajahnya hanya untuk melihat kita yang dengan atau tanpa sengaja lewat.
Saat pemuda itu mulai berbincang dan berkata bahwa besok ingin berbincang dengan kita lagi, meski hanya lewat yahoo messenger atau facebook chatbox.
Saat pemuda itu bertanya nomor telepon kita meski alasannya adalah untuk menyebar undangan acara kegiatan kampusnya.
Saat pemuda itu dengan tiba tiba mengirimkan pertanyaan ‘sedang apa’
Saat pemuda itu memasang status facebook atau yahoo messenger berupa kalimat yang kita kirimkan hari sebelumnya.
Saat pemuda itu bercerita diselingi tawa yang lepas.
Saat pemuda itu tiba tiba berpindah untuk berada disamping kanan atau kiri kita, membiarkan kita terhalangi olehnya dari kendaraan lalu lintas yang padat.
Saat pemuda itu mengirimkan ucapan maaf hingga dua kali pesan masuk, dan akan mengirimkan pesan lagi saat kita tetap tidak membalas.
Saat pemuda itu berkata bahwa ia sedang sangat sibuk namun ia mengirim pesan menanyakan bagaimana hari kita hari ini.
Saat pemuda itu mengirimkan lirik lagu yang artinya “aku tak dapat tersenyum tanpamu”
Saat pemuda itu menghubungi kita lalu setelah mendengar suara kita berkata, “baiklah, aku sudah bersemangat lagi sekarang.” Lalu menutup teleponnya begitu saja.
Saat pemuda itu segera tau kita sedang ada dalam masalah dengan hanya kita mengirimkan “ : ) “ sebagai pesan singkat.
Saat pemuda itu segera menelepon dan bertanya dan atau merisaukan keadaan kita saat kita baru saja berkata “Aku jatuh dari motor”
Saat pemuda itu berkata bahwa ia sedang sangat tidak bisa memegang handphone dan hanya bisa menelepon ibu nya, namun ia sempat mengirimi pesan menjelaskan keadaannya.
Saat pemuda itu terlihat tidak senang saat ada pemuda lain mengajak kita berkenalan dan atau mengirimi pesan rutin juga.
Saat pemuda itu mengirim pesan walau hanya “ ^ ^ “ di tengah malam ketika kita sedang membuka buku pengantar ekonomi atau pengantar fisika.
Mudah saja sebenarnya membuat hati wanita berdegup kencang.
Jadilah pemuda yang tepat di saat yang tepat, maka dengan begitu, secara terbiasa, pemuda itu akan selalu tepat di hatinya.
Bukan dengan kebanggaan bahwa pemuda adalah orang kaya raya dan anak presiden.
Bukan dengan selalu menjemput ke kampus setiap hari dengan Volvo.
Bukan dengan selalu mengirimi pesan selamat pagi atau “sudah makan?” setiap hari.
Bukan dengan memamerkan trofi juara sebanyak 7 kali dalam satu tahun.
Bukan dengan itu.
Satu senyum “ : ) “ dalam pesan singkat saat hari hari sibuk, sangat membuat berdebar.
Wanita memiliki sejuta rahasia disudut matanya, dan lebih banyak lagi dalam hatinya.
Didekati banyak pemuda, bukan situasi yang selalu wanita senangi.
Terkadang, hatinya perlu pengikat agar ia dapat menolak ajakan pemuda pemuda itu.
Wanita mudah saja tertarik oleh pemuda, tapi belum tentu pemuda tersebut masuk ke dalam hatinya.
Wanita tidak tau caranya menolak pembuat onar hatinya, maka itu, wanita perlu pengisi relung hati yang benar benar tepat agar pengisi hati itu saja yang dapat mengusir pembuat onar hati.
Hati wanita mudah tertarik tapi bukan berarti mudah terselami.
Jika pemuda hanya ingin bermain main menyelami yang untuk kemudian akan ditinggalkan lagi, pemuda itu bodoh sekali.
Sekali terselami, bukan hanya 1 atau 2 bulan untuk menghilangkan jejak jejak selamannya, butuh waktu lebih sangat banyak dari itu.
Pemuda itu bodoh, karena saat terselami, mungkin tidak akan ada yang dapat menyukai si pemuda lebih besar dari wanita tersebut –yang hatinya terselami-
Mudah saja membuat hati wanita berdegup kencang.
Cukup dengan sedikit “selamat tidur” dan “ayo tersenyum” .

saat aku mencintai seseorang

Saat aku mencintai seseorang.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi pendamping hidupmu nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa banyak perasaan tulus yang kumiliki untukmu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi teman berbagi kehidupan nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa pentingnya kah kau dalam hidupku, atau di posisi keberapa kah kau dalam hatiku.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menemani sisa hidup yang kau miliki nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa banyak pengorbanan yang akan ku lakukan untukmu nanti.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi orang pertama yang kau lihat saat kau bangun pagi hari, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa besar usaha yang kulakukan untuk membahagiakanmu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi orang pertama yang membukakan pintu saat kau pulang kerja nanti, tolong jangan tanyak padaku, seberapa seringnya kah akan ku katakana aku sangat menyayangimu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi Ibu dari anak anakmu, tolong jangan tanyakan padaku, apakah aku mencintaimu atau tidak.
Karena saat kau bertanya itu semua, aku selalu tidak akan punya jawaban atas hal itu.
Karena kalaupun aku punya jawabannya, aku belum tentu bersedia menjawabnya untukmu.
Kenapa saat aku menerima tawaranmu aku harus beralasan sedang aku tidak perlu tau kenapa kau memilihku.
Kenapa saat aku menerima tawaranmu aku harus beralasan padahal dengan semua alasan tersebut bisa saja aku menolak tawaranmu itu, karena akan ada orang lain yang jauh lebih masuk akal untuk kupilih.
Aku tidak secantik Zulaikha, apalagi setakwa Aisyah, aku hanya perempuan yang dengan benar menerima tawaranmu itu tanpa keraguan.
Karena saat aku menerima tawaran itu, saat itulah aku mencintai seseorang.
Tak perlu kau tau, seberapa banyak atau seberapa besar itu.
Intinya adalah, aku mencintaimu dan bersedia menerima tawaranmu. Titik.

i just don't like to see your old diary

I just don’t like to see your old diary.
I don’t like to see your old notes about that girl.
I don’t like to know how beautiful that girl was for you.
I don’t like to know how smart that girl was to have you blinded.
I don’t like to know how nice her smile to chill you out when you got stuck.
I don’t like to know how high your dream about her.
I don’t like to know how big your love for her until you mentioned her name in every sentence you arranged.
And I don’t like to know how faith you were in waiting her.
I just don’t like it.
Then I come to realize that I am just your none.
What is my power not to like it, what is my power to say that I was very dislike it.
I just don’t like to know that I am not your first.
Until one day, my best friend told me –she always does-
Who is he in your life ? it’s not about who you are in his, it’s about him.
Is he the first for you?
Sure the answer is no.
Is your old diary not mentioning the name for some guys?
Then the answer is no.
Yeah, I come to understand.
It’s not about who I am in his. It’s about who he is in mine.
Good people not live for yesterday, they live for tomorrow which build a path from today.
Now I don’t mind about your old diary and notes,
I am just getting deal with you. How well you treat me. How big your desire to be with me.
I am your none right now, but you just had become my habit whether I want or not, you’re all I think about each day this moment.
I am not also dealing with the future. I don’t even too care what God plans on me and you.
I just hope, if God does really hear me.
Just don’t make me addict to you, if you’re just playing around on me.
Just don’t make me think much about you, if you’ll go and leave the pain someday.
Just don’t make me depend on you, if I am not going to be with you.
Just go without a trace, now, if you do really play with me.
Just don’t too much kind on me, if you treat it to all your friends, which means I am not special.
I don’t mean to put you out as a friend, you do really nice to be a friend.
But, I might fall in you with all you have done on me. Then I will be in pain for hiding this feeling.
Dear, Mr.
Let me know that I am the one.

DIA!

Seorang pemuda dengan wangi yang khas.
Aku mulai tertarik padanya karena semua perlakuan lembut dan perkataannya.
Ya. Dia pandai membuat wanita merasa tenang dan nyaman.
Aku tidak bilang ini adalah perasaan khusus yang tidak wajar, atau perasaan yang belum pernah ku kenal sebelumnya.
Mungkin ini adalah perasaan kesekian juta kali yang ku bagi dengan Tuhan.
Aku bingung hendak memulainya darimana.
Yang ku tau, aku telah mengenalkan pemuda ini pada sahabatku.
Sahabatku bilang, wajar jika aku merasa nyaman dengan dia. Sudah sepantasnya aku merasa nyaman, dan sudah waktunya aku membuka hati dan pikiranku untuk “pemuda baru”.
Saat aku mulai berencana untuk hal itu, tiba tiba saja pemuda itu pergi.
Pergi dan tidak memberi kabar sedikitpun.
Aku tidak mencoba menguhubunginya hingga satu waktu aku tersadar, aku telah kehilangan kebiasaanku.
Akhirnya aku menghubunginya.
Ya, respon darinya yang sungguh membuatku bingung harus kubalas dengan tanggapan seperti apa.
Selalu, dia selalu membuatku bingung.
Pemuda dengan wangi yang lembut,
Aku hanya takut, terlalu berketergantungan terhadapmu.
Bahkan sekarang rasanya janggal untuk tidak memikirkanmu.
Dan satu hal lagi yang kutakutkan, aku takut akhir dari cerita kau dan aku hanyalah kisah kisah berujung sesal, atau kosong.
Seperti kisah aku dengan pemuda pemuda lain sebelum kau.
Dan jika mungkin memang akan seperti itu,
Aku hanya minta pergilah tanpa jejak, tidak perlu membangun ruang baru nan indah.
Aku sudah cukup puas dengan ruang ini yang masih kosong dengan hiasan indah lengkap.
Pemuda dengan bahu tegap, terimakasih, setidaknya, sekarang, ada orang yang kupikirkan, kau.

sulitnya menjadi seorang perempuan

Sulitnya menjadi seorang perempuan.
Dia yang tidak dapat dengan mudah mengatakan “Aku suka kamu” pada orang yang padahal sungguh sungguh berada di depan matanya
Dia yang tidak mungkin dengan mudah mengatakan “maukah kau menjadi pendampingku” pada orang yang sangat ia ingin habiskan hidupnya bersamanya
Dia yang harus selalu menebak nebak dalam pikirannya ketika muncul satu nama di inbox nya yang berisi pesan “apa kabar?”dari seorang asing yang mulai membiasakan diri menjadi listener nya
Dia yang harus selalu bingung apa maksud dari pesan singkat “selamat tidur” lagi lagi dari orang asing yang entah kenapa seasing apapun ia tetap menjadi pikirannya
Dia yang harus siap untuk kehilangan orang yang mulai menjadi kebiasaannya suatu hari dengan alasan yang tidak –sangat tidak jelas-
Dia yang harus selalu waspada, apakah pemuda yang mendekatinya hanya bermain portofolio atau memang sungguh sungguh terhadapnya
Dia yang harus selalu repot akan pikirannya agar tampak tidak murahan dan tetap dalam proporsinya sebagai “yang dipilih”
Dia yang selalu merasa besar hati atas semua ucapan atau perkataan manis satu kalimat saja dari pemuda yang selama ini mendekatinya (bahkan dia masih ragu apakah pemuda itu benar benar mendekatinya atau mendekati teman baiknya)
Dia yang tidak mungkin dengan mudah membuka dua hati dalam satu waktu
Dia yang tidak dapat dengan mudah membiarkan “kebiasannya” itu pergi, dan kalaupun dapat menerima tentunya tidak mudah lagi menerima “kebiasaan” baru dalam hatinya
Dia yang selalu saja membagi pemikirannya akan statistik atau fisika dasar dan pesan pesan singkat berisi kalimat penyemangat
Huh,
Dia, perempuan.
Kenapa sulit sekali menjadi perempuan.
Kenapa harus se merepotkan itu.
Mestinya mudah saja.
3 hati dalam satu waktu, kenapa tidak?
Kenapa harus menjadi bingung, padahal belum tentu 3 hati itu akan benar benar masuk ke dalam hatinya lebih dalam.
Perempuan, yang selalu merasa ‘GR’ akan semua tingkah polah para pemain hati.
mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku
Reff lagu itu mestinya perempuan pikirkan baik baik. ,
Jangan bermain main dengan hati perempuan. Sekali tersentuh ia sangat murah hati, dan sekali tersakiti akan sangat sulit mengembalikan kepingannya, karena setelah tersakiti, hatinya hancur. Hancur dan tak berbekas.
Perempuan. Tetaplah tangguh. Jangan mudah berbesar hati.
Kalimat ini khusus dikirim untuk perempuan yang selalu saja direpotkan dengan pikiran pikirannya. Perempuan itu aku !

untuk seseorang dengan huruf "A"

untuk seseorang dengan huruf A
saya tau, anda punya hidup yang baru bersama perempuan manis itu.
Saya sungguh tau.
Sedikitpun tidak pernah terlintas dalam pemikiran saya untuk melenyapkan cerita indah anda dengan dia.
Saya tidak turut berbahagia karena anda sungguh bahagia dapat mencintai perempuan manis itu namun saya juga tidak sedih karena disini saya masih terluka.
Jika hati ini dapat anda selami, akan terasa datar datar saja.
Saya tidak berpikir hidup dan cerita saya berakhir setelah anda pergi.
Saya hanya takut, anda benar benar tidak dapat pergi dari ruang di hati saya.
Jika itu benar begitu, selamanya saya tidak akan pernah bisa mengizinkan orang lain masuk.
Anda cukup banyak menyita ruang di hati saya, yang tidak terlalu besar.
Dan sebenarnya, tidak ada yang dapat anda atau saya lakukan atas hal ini.
Karena saya yakin dengan pasti, anda pun tidak ingin berada berlama lama dalam ruang hati saya. Haha.
Saya kira saya perempuan bodoh, setelah saya kehilangan sesuatu, maka saya akan dengan mudah melupakannya.
Seminggu setelah anda pergi, pasti terasa perih.
Lalu sebulan, saya akan mulai pergi dengan teman teman saya. Makan, menonton bioskop, pergi karoeke.
Enam bulan berikutnya, saya akan tertawa lepas tanpa anda.
Apalagi setelah satu tahun. Tentu saja, anda tidak ada apa apanya dalam hidup saya. Hanya sebuah kenangan yang patut di lihat kisah indahnya.
Awalnya saya kira seperti itu,
Ternyata, Ho ditolak.
Pernyataan dan perkiraan itu tidak benar. :)
Bukan saja 1 tahun, tapi 3 tahun pun, ternyata anda masih hidup disini.
Yang bodoh adalah saya.
Anda sudah punya hidup yang baru yang sangat indah.
Kenapa saya masih meratapi anda.
Menyita semua waktu saya.
Biaya peluang menyimpan anda dalam hati itu seharusnya rendah.
Hmmm.
Seseorang dengan huruf A.
Awalnya anda adalah pengganti seseorang dengan huruf H kan?
Yah, kita lihat besok apa matahari mau tersenyum pada saya.
Tentu aka nada pengganti anda, anda pun kan hanya pengganti. :)

Saturday, December 12, 2009

unclear

Kau tau hal yang paling ku takutkan dalam hidup?
Itu adalah jika aku berhenti memikirkannya, apalagi untuk tidak menyayanginya,
Aku sangat takut, sampai-sampai aku tidak ingin rasanya menutup mata untuk tidur. Aku takut, ketika kubuka mata, setelah baru saja aku bermimpi, aku takut bukan dia orang yang kupikirkan, aku takut bukan dia orang yang paling kusayangi.
Maka itu, tolong jangan suruh aku untuk melupakannya.
Karena bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
Sekalipun sangat bisa, aku bahkan akan berusaha agar itu tidak terjadi.
Selamanya, bahkan lebih lama dari selamanya, aku hanya ingin menyayanginya.
Dia saja. Ku mohon Allah….
Aku sangat memohon padamu, Penguasa seluruh alam, Pencipta alam semesta.
Tolong Allah, jangan biarkan perasaan ini hilang.
Aku tidak bilang aku ingin berjodoh dengannya, tapi…
Aku hanya ingin terus saja dia yang paling kusayangi. Orang yang paling ku sayangi.
Alasan itu mungkin ada, tapi aku tidak ingin tau. Aku tidak perlu tau.
Aku puas hanya dengan tau aku menyayanginya.
Terimakasih Allah, Kau pertemukan aku dengan dia
Tapi sayangnya, di dunia ada hal hal yang pasti terjadi sekalipun kita tidak inginkan. Jika seperti itu aku tidak tau akan bagaimana?
Nanti itu dunia akan berubah kan?
Nanti itu akan seperti apa? Apa nanti itu aku masih akan mengingatmu? Atau tepatnya, masih inginkah aku mengingatmu?

newie

hehehe,, this is my first notes!! haha,
well, what day is today?
hmmm, saturday, hhhh, malam minggu, dan tetap sendiri, hihii, baiklah diraaa,,
god always has a bigger plan kan?
hmm, okay, let's do it!

mari budayakann menulis, semangatt!!!!!

haduh kangen teman teman...