home

Thursday, December 17, 2009

ada apa dengan DESEMBER?

Tuhan, entah kenapa Desember kali ini terasa lebih dingin untukku.
Aku tau, mungkin, karena Desember kali ini aku sedang dalam tahap menolak keberadaan perasaan yang sesungguhnya aku perlukan.
Iya.
Sepanjang tahun ini, orang – orang datang dan pergi sekehendak mereka.
Hanya datang, lalu pergi, lalu kembali datang orang baru.
Bukan aku tidak suka.
Hanya saja, aku lelah harus menebak – nebak semua perlakuan berlebih orang-orang itu.
Yang kemudian setelah mereka pergi, aku harus kembali menata hati dan memperkuat dinding ini.
Demikian selanjutnya.
Dinding yang entah dengan atau tanpa sengaja terbangun ini semakin kokoh saja.
Aku juga tau, yang pertama tentu bukan dia, dan dia tidak akan jadi yang terakhir kan.
Sampai saat ini, aku hanya sedih untuk tidak bisa nya merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang pada ummnya.
Perasaan ingin memiliki dan dimiliki.
Perasaan tidak ingin kehilangan dan ditinggalkan.
Perasaan sangat ingin menghabiskan sisa usia dengan seseorang.
Yang kebanyakan orang-orang sebut ‘cinta’
Tuhan, aku tidak percaya akan cinta.
Disekelilingku, orang-orang hanya membicarakan cinta itu memiliki orang yang kita cinta dengan utuh dan sepenuhnya.
Mungkin itu benar.
Tapi kenapa harus dengan menyakiti orang lain?
Kenapa harus dibarengi dengan rasa takut kehilangan?
Kenapa harus dengan rasa takut bahwa kita bukan satu-satunya?
Kenapa harus dengan membuat orang lain berpikir bahwa dirinya adalah yang tersalahkan?
Jika cinta itu serendah itu, aku tidak percaya akan cinta Tuhan.
Aku tidak percaya cinta itu sesuatu yang indah atau besar.
Aku hanya percaya satu perasaan luar biasa yang tidak biasa, dimana tidak ada rasa takut dan hanya
perasaan nyaman bahkan walau hanya mendengar namanya.
Jika seseorang benar benar datang untuk mengatakan bahwa ia benar benar mencintaiku, aku hanya ingin bertanya padanya, bagaimana cara cinta itu bekerja?

Dear God, I don’t know why but the December this year is going colder.
I know, perhaps, in this December, I am in a way for rejecting the feeling which actually I need.
Yeah.
Along this year, people just came and went as they desire.
Come and go, then come a new person.
I don’t say I don’t like it.
I am just tired to guess all the way they treat me which makes me wondering.
Then they will go, and I have to set my heart back and strengthen this wall.
Then so on.
The wall that with or without is built is getting stronger.
I also know, the first is not him, and the last wouldn’t be him, right?
Until this day, I am just sad for not able to feel the way people feel in general.
The feeling for owning and being owned.
The feeling for afraid to lose and be left.
The feeling for spending the rest of the life with somebody.
Which mostly people call “love”.
Dear God, I don’t believe in love.
I was surrounding by people who talk that love is own the one we love in a whole and fully.
Maybe that’s right.
But why is it has to hurt somebody?
Why is it has to walk with the feeling afraid of losing?
Why is it has to be afraid that we’re not the only one?
Why does it have to make others think that they are the faults?
If love is all that poor, I don’t believe in love, God.
I don’t believe that love is something beautiful and big.
I just believe in one single feeling which is extraordinary, where there’s no afraid of anything and just a comfortable feeling in spite of hearing his name.
If someone really comes to tell me that he loves me so, I will just ask him, “could you show me the way love work?”

0 responses: