home

Thursday, December 17, 2009

That Made Woman's Heart Beats Faster

Saat pemuda itu tersenyum. Bahkan walau hanya senyum simpul.
Saat pemuda itu mulai menyapa saat sengaja atau tidak berpapasan.
Saat pemuda itu dengan sengaja menengokkan wajahnya hanya untuk melihat kita yang dengan atau tanpa sengaja lewat.
Saat pemuda itu mulai berbincang dan berkata bahwa besok ingin berbincang dengan kita lagi, meski hanya lewat yahoo messenger atau facebook chatbox.
Saat pemuda itu bertanya nomor telepon kita meski alasannya adalah untuk menyebar undangan acara kegiatan kampusnya.
Saat pemuda itu dengan tiba tiba mengirimkan pertanyaan ‘sedang apa’
Saat pemuda itu memasang status facebook atau yahoo messenger berupa kalimat yang kita kirimkan hari sebelumnya.
Saat pemuda itu bercerita diselingi tawa yang lepas.
Saat pemuda itu tiba tiba berpindah untuk berada disamping kanan atau kiri kita, membiarkan kita terhalangi olehnya dari kendaraan lalu lintas yang padat.
Saat pemuda itu mengirimkan ucapan maaf hingga dua kali pesan masuk, dan akan mengirimkan pesan lagi saat kita tetap tidak membalas.
Saat pemuda itu berkata bahwa ia sedang sangat sibuk namun ia mengirim pesan menanyakan bagaimana hari kita hari ini.
Saat pemuda itu mengirimkan lirik lagu yang artinya “aku tak dapat tersenyum tanpamu”
Saat pemuda itu menghubungi kita lalu setelah mendengar suara kita berkata, “baiklah, aku sudah bersemangat lagi sekarang.” Lalu menutup teleponnya begitu saja.
Saat pemuda itu segera tau kita sedang ada dalam masalah dengan hanya kita mengirimkan “ : ) “ sebagai pesan singkat.
Saat pemuda itu segera menelepon dan bertanya dan atau merisaukan keadaan kita saat kita baru saja berkata “Aku jatuh dari motor”
Saat pemuda itu berkata bahwa ia sedang sangat tidak bisa memegang handphone dan hanya bisa menelepon ibu nya, namun ia sempat mengirimi pesan menjelaskan keadaannya.
Saat pemuda itu terlihat tidak senang saat ada pemuda lain mengajak kita berkenalan dan atau mengirimi pesan rutin juga.
Saat pemuda itu mengirim pesan walau hanya “ ^ ^ “ di tengah malam ketika kita sedang membuka buku pengantar ekonomi atau pengantar fisika.
Mudah saja sebenarnya membuat hati wanita berdegup kencang.
Jadilah pemuda yang tepat di saat yang tepat, maka dengan begitu, secara terbiasa, pemuda itu akan selalu tepat di hatinya.
Bukan dengan kebanggaan bahwa pemuda adalah orang kaya raya dan anak presiden.
Bukan dengan selalu menjemput ke kampus setiap hari dengan Volvo.
Bukan dengan selalu mengirimi pesan selamat pagi atau “sudah makan?” setiap hari.
Bukan dengan memamerkan trofi juara sebanyak 7 kali dalam satu tahun.
Bukan dengan itu.
Satu senyum “ : ) “ dalam pesan singkat saat hari hari sibuk, sangat membuat berdebar.
Wanita memiliki sejuta rahasia disudut matanya, dan lebih banyak lagi dalam hatinya.
Didekati banyak pemuda, bukan situasi yang selalu wanita senangi.
Terkadang, hatinya perlu pengikat agar ia dapat menolak ajakan pemuda pemuda itu.
Wanita mudah saja tertarik oleh pemuda, tapi belum tentu pemuda tersebut masuk ke dalam hatinya.
Wanita tidak tau caranya menolak pembuat onar hatinya, maka itu, wanita perlu pengisi relung hati yang benar benar tepat agar pengisi hati itu saja yang dapat mengusir pembuat onar hati.
Hati wanita mudah tertarik tapi bukan berarti mudah terselami.
Jika pemuda hanya ingin bermain main menyelami yang untuk kemudian akan ditinggalkan lagi, pemuda itu bodoh sekali.
Sekali terselami, bukan hanya 1 atau 2 bulan untuk menghilangkan jejak jejak selamannya, butuh waktu lebih sangat banyak dari itu.
Pemuda itu bodoh, karena saat terselami, mungkin tidak akan ada yang dapat menyukai si pemuda lebih besar dari wanita tersebut –yang hatinya terselami-
Mudah saja membuat hati wanita berdegup kencang.
Cukup dengan sedikit “selamat tidur” dan “ayo tersenyum” .

0 responses: