home

Thursday, December 17, 2009

DIA!

Seorang pemuda dengan wangi yang khas.
Aku mulai tertarik padanya karena semua perlakuan lembut dan perkataannya.
Ya. Dia pandai membuat wanita merasa tenang dan nyaman.
Aku tidak bilang ini adalah perasaan khusus yang tidak wajar, atau perasaan yang belum pernah ku kenal sebelumnya.
Mungkin ini adalah perasaan kesekian juta kali yang ku bagi dengan Tuhan.
Aku bingung hendak memulainya darimana.
Yang ku tau, aku telah mengenalkan pemuda ini pada sahabatku.
Sahabatku bilang, wajar jika aku merasa nyaman dengan dia. Sudah sepantasnya aku merasa nyaman, dan sudah waktunya aku membuka hati dan pikiranku untuk “pemuda baru”.
Saat aku mulai berencana untuk hal itu, tiba tiba saja pemuda itu pergi.
Pergi dan tidak memberi kabar sedikitpun.
Aku tidak mencoba menguhubunginya hingga satu waktu aku tersadar, aku telah kehilangan kebiasaanku.
Akhirnya aku menghubunginya.
Ya, respon darinya yang sungguh membuatku bingung harus kubalas dengan tanggapan seperti apa.
Selalu, dia selalu membuatku bingung.
Pemuda dengan wangi yang lembut,
Aku hanya takut, terlalu berketergantungan terhadapmu.
Bahkan sekarang rasanya janggal untuk tidak memikirkanmu.
Dan satu hal lagi yang kutakutkan, aku takut akhir dari cerita kau dan aku hanyalah kisah kisah berujung sesal, atau kosong.
Seperti kisah aku dengan pemuda pemuda lain sebelum kau.
Dan jika mungkin memang akan seperti itu,
Aku hanya minta pergilah tanpa jejak, tidak perlu membangun ruang baru nan indah.
Aku sudah cukup puas dengan ruang ini yang masih kosong dengan hiasan indah lengkap.
Pemuda dengan bahu tegap, terimakasih, setidaknya, sekarang, ada orang yang kupikirkan, kau.

0 responses: