home

Thursday, December 17, 2009

saat aku mencintai seseorang

Saat aku mencintai seseorang.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi pendamping hidupmu nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa banyak perasaan tulus yang kumiliki untukmu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi teman berbagi kehidupan nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa pentingnya kah kau dalam hidupku, atau di posisi keberapa kah kau dalam hatiku.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menemani sisa hidup yang kau miliki nanti, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa banyak pengorbanan yang akan ku lakukan untukmu nanti.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi orang pertama yang kau lihat saat kau bangun pagi hari, tolong jangan tanyakan padaku, seberapa besar usaha yang kulakukan untuk membahagiakanmu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi orang pertama yang membukakan pintu saat kau pulang kerja nanti, tolong jangan tanyak padaku, seberapa seringnya kah akan ku katakana aku sangat menyayangimu.
Saat aku menerima tawaranmu untuk menjadi Ibu dari anak anakmu, tolong jangan tanyakan padaku, apakah aku mencintaimu atau tidak.
Karena saat kau bertanya itu semua, aku selalu tidak akan punya jawaban atas hal itu.
Karena kalaupun aku punya jawabannya, aku belum tentu bersedia menjawabnya untukmu.
Kenapa saat aku menerima tawaranmu aku harus beralasan sedang aku tidak perlu tau kenapa kau memilihku.
Kenapa saat aku menerima tawaranmu aku harus beralasan padahal dengan semua alasan tersebut bisa saja aku menolak tawaranmu itu, karena akan ada orang lain yang jauh lebih masuk akal untuk kupilih.
Aku tidak secantik Zulaikha, apalagi setakwa Aisyah, aku hanya perempuan yang dengan benar menerima tawaranmu itu tanpa keraguan.
Karena saat aku menerima tawaran itu, saat itulah aku mencintai seseorang.
Tak perlu kau tau, seberapa banyak atau seberapa besar itu.
Intinya adalah, aku mencintaimu dan bersedia menerima tawaranmu. Titik.

0 responses: